Irma berusaha tegar mendengar ucapan Gunawan. Selama ini Gunawan tak pernah mencintainya. Dia tahu, Irma mengetahui perbuatan Gunawan terhadap Meutia tetapi Irma memiliki menutup matanya karena rasa cinta dirinya terhadap Gunawan, dan demi anak-anak mereka. Tapi Irma tetap tidak bisa menahan api yang menggelora di hatinya.
Plakk ....
Irma menampar Gunawan melepaskan rasa sakit hatinya. Selama ini, ia sudah menjadi istri yang penurut dan mematuhi suami. Siapa sangka lelaki yang telah membina rumah tangga dengannya selama 27 tahun begitu tega mengucapkan kata-kata keji.
Gunawan murka ditampar Irma. Lelaki itu akan menampar balik, namun bodyguard Tatjana bergerak cepat meringkusnya.
"Jangan harap kami akan berbelas kasihan sama papi. Kami benci papi dan aku menyesal memiliki ayah seperti kamu." Tatjana berkata dengan linangan air mata.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com