"Hallo? Gue Fahmi!"
"Lo ke mana aja, anjir?!" seru Tatjana cepat, matanya mendelik kesal. Berbincang sebentar kepada Fahmi, Tatjana segera melipir ke kamar mandi, namun, sebelum itu, dia mengunci pintu kamar serta jendela agar siapapun tidak ada yang bisa masuk.
"Cepet, jelasin kenapa bokap gue bisa nyulik lo!"
"Panjang ceritanya, gue kasih tau intinya aja. Jadi, Pak Gun nyulik gue bertujuan untuk mengancam memberitahu semua rencana lo dan keberadaan Jin He! Dia beri gue pilihan, kasih tau semuanya atau pilih bokap gue yang selama ini dibantu sama Pak Gun sampai bisa sukses sampai sekarang, gue sama sekali gak tau tentang ini."
Mulut Tatjana menganga kecil. "Jadi lo kasih tau bokap gue ya?" tanyanya menggumam sedih.
"Kagak, lah. Lo pikir gue cowok apaan?! Demi mempertaruhkan keselamatan bokap sendiri, gue pilih bungkam mulut untuk gak kasih tau apapun tentang lo. Bayaran gue mahal!"
"Hehehe, makasih Mi."
"Tapi, gue curiga kalau Dion diancam sesuatu sama Pak Gun?!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com