Irma tidak langsung pulang, dia memasuki rumah orangtuanya di daerah vila di Jakarta Selatan. Perumahan milik keluarganya itu bisa dibilang kastil khusus karena tanah dan semua rumah yang berada di sana adalah milik keluarga Irma. Dan yang menempatinya adalah keluarga besarnya, selain itu tidak ada orang luar. Di sana hanya terdapat lima belas rumah yang sangat mewah.
Namanya adalah Glori Castel. Dan, rumah orangtua Irma adalah yang paling besar di sana.
Irma memasuki rumahnya yang langsung disambut oleh jejeran para pembantunya. Dia mengangguk singkat sambil berjalan ke arah ruang kerja ayahnya.
Irma itu berasal keluarga terpandang, bukan hal kecil untuknya memusnahkan Gunawan dari hidupnya. Tetapi sekali lagi, dia tidak diizinkan untuk membuat nama keluarga tercoreng selain itu karena Tajana dan Tita.
"Assalamualaikum, Pa." Setelah diizinkan masuk, Irma berjalan dengan sopan menghampiri ayahnya yang masih gagah di balik meja kerja. "Irma datang."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com