webnovel

Kau Yang Menyakitinya!

Redakteur: Wave Literature

Kedatangan Gu Gaoting ini mengejutkan semua pihak yang ada di kamar Huo Weiwu. Gu Qiaoxue pun mengadu jika Huo Weiwu dan Wei Yankang baru saja berciuman sebelum akhirnya dilabrak olehnya. Gu Gaoting pun menatap tajam kepada Huo Weiwu mencari penjelasan.

Huo Weiwu ingin mengatakan jika Wei Yankang yang menciumnya namun dirinya tidak berani mengambil resiko dengan menjelaskan hal itu.

"Hanya sebuah ciuman perpisahan. Lain kali tidak akan ada hal yang seperti ini lagi." Huo Weiwu mencoba beralasan lain.

"Ciuman perpisahan?" Gu Gaoting menarik ujung bibirnya. Pandangannya semakin sedingin es yang bisa membunuh manusia.

Wei Yankang melangkah ke depan membelakangi Huo Weiwu. Ia menghadapi Gu Gaoting, "Komandan, masalah ini tidak ada hubungannya dengan Weiwu."

Gu Gaoting menajamkan pandanganya, "Kau memanggilnya Weiwu? Pergi kau!" bentak Gu Gaoting.

"Kak, perempuan ini sudah mencium pria lain, tapi masih percaya diri. Kau harus mendidiknya." Tambah Gu Qiaoxue.

Gu Gaoting menatap Gu Qiaoxue, "Aku menyuruh kalian pergi, kau tidak dengar?"

"Kak, mereka menyakitiku." Gu Qiaoxue memohon dengan manja.

"Kau yang menyakiti orang lain. Letnan Shang, bereskan ini semua. Aku tidak ingin melihat orang tidak penting seperti mereka." Pinta Gu Gaoting, pandangannya mengunci Huo Weiwu.

Langsung saja Letnan Shang datang bersamaan dengan empat orang prajurit dibelakangnya. Sebenarnya, semua orang masih ada di luar. Apa karena Gu Gaoting mengawasi Huo Weiwu sejak dirinya sampai di apartemen atau Letnan Shang sebenarnya belum juga pergi dari depan apartemennya?

Letnan Shang mengatakan sesuatu pada Gu Qiaoxue, "Pelanggaran."

Letnan Shang menyiapkan posisi tegak, lalu memerintah, "Bawa Nona dan tunangannya pergi dari sini."

"Siap." Jawab keempat prajurit.

Wei Yankang masih keras kepala untuk melangkahkan kakinya menuju Huo Weiwu. Tapi langkahnya terhenti saat pistol menempel di dahinya.

"Tuan Wei, silahkan Anda meninggalkan tempat. Anda telah menghambat tugas kami." Tegas Letnan Shang.

Wei Yankang masih menatap Huo Weiwu, "Tunggu aku."

Huo Weiwu malah mengabaikannya dan membuang muka. Setelah menggiring mereka berdua untuk pergi, Letnan Shang menutup pintu.

Setelah itu, ruangan terasa sunyi dan asing. Sesuatu yang terdengar oleh Huo Weiwu hanyalah helaan nafas dirinya. Suasana ruangan ini terasa makin mencekam.

"Kau tahu bagaimana caraku mengatasi wanita yang sudah ternodai?" Tanya Gu Gaoting menggunakan suara dinginnya.

Huo Weiwu mengerutkan alis. Ya, semua kejadian ini sudah terjadi, Huo Weiwu pun tidak bisa mundur.

Ia menjadi lemah, ingin meminta belas kasihan. Walau hanya akan menjatuhkan harga diri dan martabatnya, hal itu juga tidak bisa mengubah hasilnya.

"Itu tergantung dengan tingkat kotor menurutmu." Huo Weiwu mengungkapkannya tanpa ragu.

"Seorang gadis masih memiliki perasaan cinta pada lelaki selain suami, orang yang sudah berkorban untuknya. Namun kau masih menjalin hubungan walau sudah berpisah dengannya, bahkan sampai berbohong dan menutup-nutupi, menurutmu itu tidak kotor?"

"Aku sudah tidak mencintainya, aku bahkan tidak memilih dia. Kau harus percaya itu, kalau tidak, aku juga tidak bisa berbuat apapun. Kalau kau ingin menyalahkan seseorang, jangan khawatir untuk tidak dapat menemukan kejahatannya." Huo Weiwu berani mengatakan itu semua.

Mendengar itu, Gu Gaoting langsung menendang meja teh. Tendangannya itu membuat meja teh rusak dan jatuh ke tanah.

Buah-buahan di atasnya langsung berjatuhan, bergulung tercecer di mana-mana.

Amarah Huo Weiwu meledak, "Kau harusnya meluapkan emosi kepadaku!"

Gu Gaoting malah menjepit kedua pipi Huo Weiwu dengan kedua tangannya, memberikan pandangan yang merah membara.

"Kau bilang Wei Yankang kemari untuk mengambil barang? Mana barangnya?" Ia bertanya dengan dingin

Huo Weiwu terdiam sejenak, "Anting-anting. Sudah dibawa pergi."

"Benarkah? Dia masih ada di luar, bagaimana kalau menyuruh prajurit untuk menggeledahnya?" Ternyata Gu Gaoting masih tidak percaya.

Nampaknya Gu Gaoting tidak bisa ditipu. Huo Weiwu pun menghadapinya dengan tenang, "Kau jadinya ingin membuktikan apa?"

"Aku paling benci ditipu."

"Aku tidak selalu seperti itu!" Huo Weiwu mengerang. Segera ia menambahkan, "Sudah jelas-jelas kau memberiku kebebasan, tapi kau mengirim orang untuk mengawasiku. Sekali Wei Yankang dan Gu Qiaoxue datang, kau juga muncul. Lalu kalian berlaku kejam dan licik, tapi kenapa kalian malah sok suci?"

Gu Gaoting kemudian mengambil sepasang anting dari map, lalu membuangnya ke lantai, "Aku bodoh, sudah mondar mandir dua kali mengambil antingmu ini yang jatuh di kolam renang."