Huo Weiwu berhasil kabur dari ruang kamar dengan cara melompat ke kolam. Sekarang ia mencoba kabur membawa mobil Yan Zi, namun akhirnya ia harus berhadapan oleh Gu Gaoting yang ada di dekat pintu keluar.
Saat Gu Gaoting menyadarinya ia pun langsung melabraknya, "Kenapa kau lari setelah melihatku?" Gu Gaoting menanyakan hal itu masih dengan nada bicara yang dingin. Pandangannya melihat dari wajah sampai rok Huo Weiwu yang basah kuyup, lalu ia mengulurkan tangannya.
Di sebelahnya Letnan Shang menyerahkan handuk kering ke tangan Gu Gaoting.
Handuk kering itu dikibaskan sejenak, lalu dibalutkan ke tubuh Huo Weiwu. Gu Gaoting memandangnya kembali dengan dingin, "Bajumu basah semua, kenapa kau tidak kembali ke kamar untuk ganti baju? Kau mau pergi kemana?"
Huo Weiwu merasa Gu Gaoting bicara sangat lembut, namun mata pria itu menyembunyikan niat untuk membunuh, sekaligus seolah-olah menyalakan api.
Huo Weiwu merasa takut dan panik, tapi ia rasa dirinya juga tidak harus takut.
"Aku tak berhati-hati, bajuku jadi basah. Aku juga tidak membawa baju lain. Sekarang aku mau pergi membeli baju." Huo Weiwu rasa, alasan ini tidak buruk juga.
Gu Gaoting menyentuh bibir Huo Weiwu dengan ibu jari. Pandangannya mendingin "Huo Weiwu, Kapan kau bisa belajar dengan cerdas?"
"Untuk apa aku belajar hingga cerdas? Aku bukan anakmu. Aku punya kebebasan." Jawab Huo Weiwu sambil menyingkirkan tangan Gu Gaoting.
Gu Gaoting menajamkan pandangannya, "Sebagai orang yang sudah memiliki janji untuk menikah, lalu datang ke acara perjodohan seperti ini, kau pikir itu bukan hal yang salah?"
"Aku tidak paham dengan maksud acara perjodohan yang kau sebut itu, aku kemari hanya menemani temanku." Setelah mengatakan itu, Huo Weiwu pun berjalan ke depan.
Gu Gaoting hanya menyipitkan matanya melihat Huo Weiwu pergi, "Kalau temanmu tidak memberitahumu tentang tempat ini, itu berarti aksi penculikan wanita bodoh sepertimu. Letnan, panggilkan pengacara untuk menuntut orang yang membawanya." Perintah Gu Gaoting pada Letnan Shang.
Huo Weiwu menghentikan langkahnya. Jika Gu Gaoting ingin melawan Yan Zi, temannya itu bisa habis dibuatnya di pengadilan.
"Yan Zi itu polos, dia tidak tahu apa-apa. Kalau kau mau marah, marah saja padaku." Huo Weiwu mengerutkan alisnya.
"Heh!" Gu Gaoting tertawa dingin. Tidak ada ucapan sedikitpun, ia langsung pergi menuju vila.
"Gu Gaoting." Huo Weiwu mengejar dan menggenggam lengan Gu Gaoting. Sayangnya, pria ini menepis tangannya. Detik berikutnya, ia mencium bibir gadis ini.
Gu Gaoting mencium Huo Weiwu dengan sangat kuat, melonjak seperti gelombang ganas, seakan-akan melahap Huo Weiwu.
Huo Weiwu melangkah mundur, sampai tersandar pada batang pohon.
Telapak tangannya yang panas memeluk erat pada pinggang Huo Weiwu, agak menyentuh roknya. Saat Gu Gaoting memikirkan sesuatu dan belum menjamah dalam-dalam, tangannya pun kembali ke pinggang dan melepaskan Huo Weiwu.
Gu Gaoting mengimajinasikan sebuah hasrat di dalam matanya, "Kau datang kemari, kau bersiap untuk membuatku marah seperti apa?" Gu Gaoting tanya dengan kaku, "Katakan baik-baik, kau hanya punya satu kesempatan."
"Yan Zi sudah punya rencana untuk ikut pemilihan perjodohan di acara ini, aku merasa ingin istirahat di kamar. Jadi dia tidak menipuku untuk datang ke tempat seperti ini." Jelas Huo Weiwu.
Terlihat jelas Gu Gaoting tidak puas dengan jawaban Huo Weiwu. Akhirnya Gu Gaoting berjalan menuju vila dengan wajah yang masih saja dingin.
Letnan Shang dan para prajurit berlarian kecil mengikuti Gu Gaoting. Pria ini memerintah mereka dengan angkuh, "Aku tidak ingin melihat Chen Yan keluar dari penjara. Atur itu sebagai perintah khusus!"
Melihat Gu Gaoting pergi seperti itu, Huo Weiwu jadi gelisah. Ia menggigit bibirnya, menyesap darahnya sendiri. Lalu, ia berlari menuju Gu Gaoting, "Apa yang harus kulakukan supaya kau tidak marah?!"
Sayangnya, Gu Gaoting tidak memperdulikan pertanyaan Huo Weiwu, malah masuk ke dalam lift.
Huo Weiwu bergegas ikut masuk, mencengkram lengan Gu Gaoting, "Mie buatanku sangat enak. Kalian datang jauh-jauh kemari, pasti sekarang sudah lapar, kan?"
Gu Gaoting masih tidak mau bersuara. Huo Weiwu sekuat tenaga pindah posisi untuk berdiri di depannya, "Kue buatanku juga enak."
Gu Gaoting memandang suram Huo Weiwu.
"Waktu aku pergi meninggalkanmu beberapa hari lalu, aku menggunakan KTP Yan Zi untuk berkeliaran menyewa hotel. Lalu Yan Zi memintaku untuk menemaninya sebagai balasan karena meminjamkan KTPnya padaku. Namun, aku tidak ingin ikut dalam acara utama di vila ini. Saat kau datang, aku juga sedang istirahat di kamarku. Perjanjian untuk kita menikah adalah permintaanku sendiri, jadi aku tidak bisa merusaknya."
Gu Gaoting menundukkan kepala, lalu mencium bibir Huo Weiwu, sekaligus memeluk erat pinggang wanita itu. Dalam posisi itu, Huo Weiwu dengan mudahnya diangkat oleh Gu Gaoting.