Pernikahan ini sangat besar, setidaknya cukup besar hingga bisa membuat presiden sebuah negara datang secara langsung untuk menghadiri pernikahan tersebut.
Koran yang dipegang oleh laki-laki itu perlahan berubah menjadi gumpalan bola. Dia mengangkat tangannya kemudian langsung melemparkan gumpalan bola itu ke dalam tempat sampah sambil berkata, "Siapkan semuanya, kita kembali."
"Baik."
Laki-laki itu memukul meja sambil menggumamkan sebuah nama, "Gu Shinian."
Dia merasa sangat marah karena Qin Muchen bisa melakukan hal sebesar ini tanpa sepengetahuan dirinya.
…
Setelah menerima telepon, Qin Muchen sama sekali tidak merasa terkejut.
Setelah menunggu laki-laki itu selesai bicara, Qin Muchen dengan tenang berkata, "Istriku selamanya hanya ada 1 orang, marganya Gu, namanya Shinian."
Setelah mengatakan itu dia langsung menutup panggilan telepon.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com