webnovel

Membuka Mata Dan Melihatnya

Redakteur: Wave Literature

Gu Shinian menolehkan kepalanya dengan wajah tertegun. Wajahnya saat ini sudah terlihat sangat pucat, entah karena dia merasa kesakitan atau karena alasan lain.

"Jika mati maka semuanya akan hilang, apa kamu rela semuanya berakhir seperti ini? Kamu mau membawa anakmu untuk mati bersamamu?"

Setiap kata-kata yang dikatakan terdengar sangat berat, semakin lama suaranya menjadi kecil, "Kamu selama ini selalu melakukan hal yang tidak mungkin, apa kamu tidak ingin bertarung sekali lagi?"

"Bagaimana caranya?"

Gu Shinian bertanya dengan suara parau. Dia menyentuh perutnya dengan lembut lalu tersenyum hangat, sangat hangat, "Aku sangat ingin hidup dibandingkan siapapun dan hidup bersama dengannya, tapi tidak ada orang yang mau melepaskanku, mereka semua ingin aku mati. Aku ingin hidup, tapi dengan aku hidup lebih lama 1 hari itu sama seperti siksaan untuk anak ini. Aku tidak bisa menyingkirkannya, jadi aku hanya bisa menemaninya untuk mati bersama."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com