Fu Yi membelalakkan matanya, "Nona Gu, ini…"
"Katakan yang sebenarnya."
"... Baik, keluarga An memiliki kekuatan yang besar di dunia militer."
Gu Shinian, 'Ini sudah cukup. Sedangkan aku bukan apa-apa, bukan siapa-siapa, hanya seorang anak yatim piatu...'
Fu Yi sudah keluar sangat lama dan Gu Shinian masih berlutut di samping ranjang sambil terus melihati wajah Qin Muchen.
Gu Shinian, 'Dia benar-benar sangat tampan. Alisnya tajam dan indah, bola matanya berwarna hitam dan berbinar seperti batu permata. Hidungnya mancung, bibirnya tipis dan tertutup dengan rapat… sepertinya dia sedang bermimpi, hidupnya pasti terasa melelahkan, aku tidak ingin kamu begitu lelah seperti ini.'
"Qin Muchen, di kehidupan kali ini aku tidak memiliki kesempatan, apa kita bisa melanjutkan hubungan kita di kehidupan yang selanjutnya?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com