"Tolong panggil pelayan perempuan kemari."
"..."
…
Ye Junshen merasa dirinya seperti tidak pernah merasa semalu saat ini.
Ji Shengge yang sebelumnya perutnya sudah terasa sangat sakit itu akhirnya ia merasa… senang saat melihat sikap bodoh Ye Junshen itu.
"Untuk apa tertawa?!"
Ye Junshen mengambil bantal dan melemparkannya ke arah Ji Shengge.
Ji Shengge dengan santai menghindar, dia memegang semangkuk bubur kacang merah dengan senang, "Bos Ye, kalau tidak ada urusan lain keluar saja, aku mau istirahat."
"Kalau aku bilang ada urusan, apa jawabanmu?" Ye Junshen berbalik badan dan melihat ke arah Ji Shengge dengan sorot mata muram.
Ji Shengge memakan buburnya dan menjawab, "Tidak ada."
"Aku tidak terburu-buru, yang jelas setelah minggu ini berlalu aku bisa melanjutkan rencanaku." Ye Junshen menerima perkataan Ji Shengge dengan sangat santai.
Dan raut wajah Ji Shengge seketika berubah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com