Ji Liangcheng memegangi perutnya. Dia tidak menunggu mobilnya berhenti dengan stabil dan langsung membuka pintu lalu turun dari mobil.
Dia melihat kedua orang tua Wen Jingran di sana lalu dia melihat ke arah orang yang menjaga pintu dan berkata, "Tolong katakan kepada Qin Muchen, aku mau menemuinya."
Orang itu masih bersikap sama seperti sebelumnya, "Maaf, tuan Mu sudah tidur."
Qin Muchen tidak menerima teleponnya…
Ji Liangcheng yang mendapatkan luka tembak itu hanya bisa tersenyum pahit, 'Ini adalah satu-satunya yang bisa aku lakukan…'
Dia bahkan tidak menghentikan darahnya yang mengalir keluar terlebih dahulu dan tidak memberikan pertolongan pertama terlebih dahulu. Luka di perutnya itu tidak dalam sehingga dia tidak menghiraukannya dan langsung datang kemari agar bisa menemui Qin Muchen.
Ji Liangcheng melepaskan tangannya yang memegangi perutnya dan sekektika darah mengalir keluar.
Mereka yang melihat itu menjadi terkejut.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com