Tidak terdengar suara apapun selain suara nafas yang samar.
Gu Shinian langsung bangkit berdiri dari sofa lalu dia terdiam dengan raut wajah yang dingin untuk beberapa saat hingga akhirnya dia mulai bicara, "Aku akan menunggumu di Time Cafe."
Setelah menutup panggilan telepon itu, Gu Shinian memegang handphonenya dengan erat. Dia menempelkannya ke dagunya sambil mengerutkan alisnya dan berpikir dengan dalam, 'Identitasku… Qin Muchen bahkan tidak mengetahuinya, bagaimana bisa Wen Jingran dan ibunya mengetahui dengan jelas tentang tanda lahirku?... Mereka pasti mengetahui sesuatu.'
Walaupun Gu Shinian tidak tahu apa alasan mengapa Wen Jingran ingin memberitahunya tapi dia tidak mau melewatkan kesempatan dimana dia bisa mengetahui identitas aslinya.
…
Wen Jingran ada di dalam kamar mandi mencuci wajahnya, kemudian dia melihat ke arah cermin dan melihat wajah pucatnya sambil memegang dadanya sendiri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com