Gu Shinian tetap tidak mengatakan apapun.
"Gu Shinian, kamu hanya bisa pergi dan selalu membuangku, ini juga bukan pertama kalinya kamu membuangku, jika kamu mau membuangku lagi aku juga tidak masalah."
Qin Muchen menghancurkan gelas di tangannya hingga pecahan gelas itu menusuk telapak tangannya dan darah seketika mengalir dari telapak tangannya.
Gu Shinian seketika merasa panik, ia melihat Qin Muchen dengan mata terbelalak.
"Bukankah kamu mau pergi?"
Qin Muchen membelakangi Gu Shinian dan duduk di ujung ranjang, ia tersenyum dingin, senyumannya terlihat seolah mengolok perasaan kesepian yang ia rasakan, "Hati-hati di jalan, aku tidak akan mengejarmu."
Qin Muchen berkata dalam hati, 'Jangan bersikap bodoh, kamu sudah memberiku obat, jadi saat kamu kabur jangan sampai terluka.'
Gu Shinian tetap berdiri di tempatnya, air matanya mengalir tanpa henti.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com