"..."
Perasaan Wen Li saat ini seperti jantungnya tertusuk anak panah.
Ia tertegun melihat amplop itu.
Wen Li berpikir, 'Hm… kita sudah sangat lama tidak bertemu kan? Tapi saat baru bertemu lagi dia langsung mengatakan,,, ini?'
Walaupun ia adalah seorang Wen Li, ia juga dapat merasa terkejut. Awalnya ia ingin bertanya sesuatu tapi saat melihat wajah tulus Tang Siyi, ia hanya bisa menelan kepahitannya lalu menekan kedua bibirnya dan tersenyum sangat canggung, "Oh, ini, ternyata kamu masih ingat."
"Tentu saja aku ingat." Tang Siyi tersenyum dan menjelaskan, "Saat itu jika bukan karena bantuanmu aku benar-benar akan dalam masalah besar."
"Tidak masalah, itu bukan masalah besar." Wen Li melihat ke arah Tang Siyi lalu bertanya: "Oh ya, kepulanganmu kali ini sepertinya cukup lama."
Tang Siyi berpikir, 'Pulang…'
Tang Siyi membuat sebuah rencana di dalam hatinya lalu menggelengkan kepalanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com