"Fazrani." panggil Halwa ikut menangis sedih mendengar cerita masa lalu Fazrani.
"Ada apa Halwa? kenapa kamu ikut menangis?" tanya Fazrani berusaha menenangkan hatinya agar tidak menangis lagi.
"Aku ikut sedih dengan apa yang terjadi pada kamu. Seandainya itu terjadi padaku, mungkin aku tidak bisa hidup setegar dirimu." ucap Halwa menatap Fazrani dengan penuh kekaguman.
"Setiap manusia mempunyai kelemahan juga kelebihan Halwa. Aku juga lemah di saat-saat tertentu. Tapi, semua itu kita kembalikan saja pada Allah. Kita harus yakin, Allah tidak akan memberi ujian melebihi batas kemampuan umatnya." ucap Fazrani seraya mengusap air matanya terakhirnya.
"Aku senang bertemu dan berteman denganmu Zra, aku ingin kita bersahabat." ucap Halwa seraya menggenggam tangan Fazrani.
"Aku juga, senang berteman denganmu. Semoga kita akan menjadi sahabat layaknya saudara." ucap Fazrani dengan tersenyum.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com