webnovel

Perceraian Dalam Pernikahan Militer Itu Sangat Rumit

Translator: Wave Literature Redakteur: Wave Literature

Jiang Mianmian menjadi sangat cemas sampai-sampai mencoba mencakar punggung Zhan Muqian, namun karena tangan kecilnya ditahan dengan kuat oleh tangan besar pria itu, dia tidak bisa melakukannya. "Tidak boleh! Kau tidak boleh menyentuh apa pun! Zhan Muqian, aku membencimu!" Teriaknya.

Pipi Jiang Mianmian yang biasanya berperilaku ganas memerah karena cemas dan teriakannya yang keras mewarnai tangisannya. Bukannya dia tidak mau melawannya, tapi kekuatan yang dimiliki keduanya memanglah berbeda, dari segi postur tubuh saja, panglima perang itu sangat tinggi bahkan melebihi kepalanya. Dia lalu menggertakkan giginya saat pria itu memeluknya dari belakang, dia kemudian berpikir akan menuntutnya jika pria itu memang benar-benar berani melakukan lebih dari ini. Dia akan hancur! Dia akan mati! Batin.

Tak disangka, ternyata Zhan Muqian tidak melakukan hal yang lebih jauh lagi. Dia menekuk pinggang ramping Jiang Mianmian dengan lembut dan bertanya dengan serius, "Apakah kamu menolaknya karena malam itu... aku menyakitimu?"

Wajah kecil Jiang Mianmian langsung terasa panas seolah-olah terbakar. Ya Tuhan… Berengsek! Berengsek! Berengsek! Umpatnya dalam hati. Dia sangat menyesali perbuatannya, andai saja dia tidak dibuat marah oleh ayahnya yang menyebalkan, dia lebih baik mati daripada harus berhubungan dengan Zhan Muqian. Saat itu, yang ada dalam pikirannya hanyalah menemui panglima perang tampan itu dan menggodanya agar dia bisa terhindar untuk dikirim ke pangkalan militer.

Sebentar lagi Jiang Mianmian akan berusia 18 tahun, namun dia tetap berada di kondisi yang sama dengan beberapa tahun lalu, identitasnya sebagai anak presiden masih disembunyikan. Dia yakin cepat atau lambat pasti akan ada yang masalah, entah identitasnya yang tersembunyi yang akan terungkap ataukah dirinya yang dimusnahkan dari Istana Presiden.

Alasan lain Jiang Mianmian memilih menemui dan menggoda Zhan Muqian adalah ingin membuat Jiang Li merasa cemburu, karena adik tirinya itu diam-diam telah lama jatuh cinta padanya. Menjadi wanita pertama yang dekat dengan panglima perang merupakan suatu hal yang bisa dibanggakan oleh wanita manapun. Namun kenyataannya, bahkan hantu pun tahu bahwa dia sama sekali tidak bahagia. Bajingan tua itu sangat kejam! Dia perlu dibawa ke tempat penyucian manusia! Untuk apa menikah jika setiap hari harus mematuhi aturannya, katanya dalam hati.

Jiang Mianmian bergumam pelan, "Pokoknya aku tidak mau melakukan 'itu' denganmu! Paman Zhan, kamu terlalu dewasa untukku!" Saat ini, dia baru berusia 18 tahun, sedangkan Zhan Muqian sudah berusia 29 tahun. Kenapa aku harus menikahi pria yang jauh lebih dewasa dariku sih? Bahkan jika harus menikah, aku harusnya menemukan pasangan yang seusia denganku dan yang mau melayani dan mengikuti segala keinginanku. Pasti akan sangat indah! Pikirnya. Semakin dia memikirkannya, semakin dia menyesalinya. 

Zhan Muqian terkekeh di belakangnya, "Kamu takut akan kehidupan setelah pernikahan? Pertama kali memang masih belum 'matang', kedua kali pasti sudah 'matang', hubungan suami istri adalah hal yang biasa dilakukan. Mianmian, ketika kamu terbiasa, kamu tidak akan lagi mengatakan bahwa aku terlalu dewasa untukmu."

Jiang Mianmian terlihat santai, namun ketika mendengar perkataan itu, dia mengerutkan keningnya. Pertama kali masih belum 'matang', kedua kali sudah 'matang'? Hubungan suami istri… Batinnya.

"Zhan Muqian kamu bukanlah pria sejati!" Jiang Mianmian meraung, "Bisakah kamu tidak ngomong jorok? Maksudku usiamu! Kamu terlalu tua, aku suka yang masih muda."

Mendengar hal itu, sulit bagi Zhan Muqian untuk tidak marah, akhirnya dia membiarkan Jiang Mianmian terbebas dan berkata, "Tidak ada gunanya menyukai yang masih muda. Pada pernikahan militer tidak mudah untuk melakukan perceraian."

"Kenapa tidak bisa?" Tanya Jiang Mianmian geram. "Ada apa dengan pernikahan militer? Ada juga perselisihan emosional dalam pernikahan militer. Selain itu, kepribadianmu dan kepribadianku juga sangat berbeda, ada banyak perbedaan diantara kita. Cerai saja, aku ingin bercerai!"

Zhan Muqian terkekeh, lalu menggendong Jiang Mianmian kembali ke tempat tidur. Setelah membaringkannya, dia membungkuk, kemudian menciumnya dan berkata, "Perceraian dalam pernikahan militer itu memang sangat rumit, tetapi bukan tidak mungkin untuk terjadi."

Mata Jiang Mianmian bersinar cerah setelah mendengar perkataan Zhan Muqian. "Bagaimana caranya?" Tanyanya dengan penuh semangat.

"Kamu bisa mengajukan cerai ketika ada pertengkaran di rumah seorang panglima. Akan tetapi, kamu dan suamimu akan dihukum maksimal lebih dari tiga tahun penjara." Terang Zhan Muqian.

Jiang Mianmian tercengang tanpa berkata sepatah kata pun mendengarnya.