webnovel

Kamu Sudah Menikah, Jadi Sembunyikan Rasa Suka Kepadanya di Dalam Hati

Translator: Wave Literature Redakteur: Wave Literature

Jiang Mianmian yang merasa terintimidasi berpikir untuk waktu yang cukup lama dan akhirnya dengan berat dia mengangguk kuat, "Aku sudah mengatakan aku lulus, apakah kamu tidak percaya? Jika kamu tidak percaya, silakan pergi memeriksanya sendiri!" Dia tahu orang bermartabat seperti Zhan Muqian pasti akan mengirim seseorang ke SMA Gezhi untuk memeriksa nilainya. 

Benar saja, tak lama setelah itu, Zhan Muqian mencubit wajah Jiang Mianmian dan tersenyum sinis, "Sebaiknya kamu tidak membohongiku ya."

***

Sementara itu, Ruan Qingtong akhirnya memutuskan untuk pergi dari vila dengan membawa Ruan Jingchen sesegera mungkin. Sekarang ini dia memandang Jiang Mianmian seperti roh rubah kecil yang dapat memikat jiwa pria manapun. Kemudian dia melihat gadis itu membungkuk dengan wajah penuh penyesalan, memegang tangan anaknya sembari berkata, "Chenchen jangan pergi, ayo tinggal di sini beberapa hari lagi. Jika ayahmu sedang sibuk, kamu bisa bermain denganku." 

Ruan Jingchen mengedipkan matanya yang polos. Dalam hati kecilnya, dia membenci Jiang Mianmian karena dia melihat ayahnya dan kakak perempuan itu melakukan hal yang memalukan. Tetapi nadanya saat berbicara sangat lembut sehingga dia tidak bisa membencinya lagi. "Tapi kakak, Chenchen memiliki kelas bakat minat hari ini." Ujarnya.

Ruan Qingtong berkata dengan lembut dan rendah hati, "Muqian, Nona Muda Zhan, aku pergi membawa Chenchen untuk mengikuti kelas bakat minat dulu. Sepertinya tadi malam, kalian sudah cukup terganggu karenanya."

Jiang Mianmian mengikuti Ruan Qingtong sepanjang jalan keluar rumah dan berkata penuh arti, "Bagaimana mungkin aku merasa terganggu? Kak Ruan, kamu akan menikah dengan paman keduaku cepat atau lambat. Sekarang ini sedang populer memiliki kehidupan pranikah, sebaiknya kalian belajar hidup bersama lebih awal."

Wajah Ruan Qingtong yang memiliki riasan tipis menunjukkan sedikit rasa malu, lalu dia berkata, "Lagipula Muqian selalu pergi ke wilayah militer di hari kerja. Hal itu sangat sulit, ditambah lagi, Chenchen masih kecil, dia dalam usia dimana anak-anak akan sangat berisik…"

Setelah mengobrol, Ruan Qingtong pun menaiki bus, sementara Jiang Mianmian mengucapkan perpisahan dengan melambaikan tangan pada Ruan Jingchen dari luar jendela dan berkata, "Anak kecil, jangan lupa untuk mengingatku."

Bulu mata panjang Ruan Jingchen berkedip malu-malu membuatnya terlihat sangat lucu seperti boneka, wajahnya pun memerah karena tersipu, kemudian dia mengangguk dengan serius.

Setelah mengantar seorang ibu dengan putranya, Jiang Mianmian berjalan kembali ke rumah dengan santai dan mengabaikan Zhan Muqian yang berada di belakangnya. Di tengah jalan, pantatnya tiba-tiba dicubit oleh sebuah tangan besar, dia pun terkejut dan merasa kesakitan, membuatnya mengerutkan kening dan mendesis.

"Kamu sangat suka memanggilku paman kedua ya?" Tiba-tiba terdengar suara berat Zhan Muqian. Dia menghembuskan napas dingin dan melanjutkan perkataannya, "Qiyou masih tidak bisa melupakanmu. Jadi, apa kamu ingin menikah dengannya dan memanggilku paman kedua setelah itu?"

Raut Jiang Mianmian langsung berubah mendengar nama Zhan Qiyou disebut, dia mengencangkan wajahnya dan berteriak, "Jangan bicara omong kosong, Paman Zhan!"

Zhan Muqian lalu mendorong tubuh kecil Jiang Mianmian ke tepi teras, mengangkat dagunya dengan jari-jari panjangnya, lalu mencibir, "Kamu sangat mencintai keponakanku, selalu menempel di belakang pantatnya dan mengikutinya, hal itu sudah jadi gosip terkenal. Lalu, apa aku masih berbicara omong kosong?"

"Aku tidak mencintainya!" Kata Jiang Mianmian sembari menggigit bibirnya. "Siapa itu Zhan Qiyou? Kenapa aku harus mencintainya?"

Telapak tangan besar Zhan Muqian perlahan-lahan menyelinap masuk ke pinggang dan perut Jiang Mianmian, jari-jari panjangnya meraba pinggul halusnya dengan lembut. Bibir tipisnya melengkung seolah mengejek, lalu dia berkata, "Tidak penting apa kamu mengakuinya atau tidak. Jiang Mianmian, kamu sudah menikah, jadi sembunyikan rasa suka kepada Qiyou di dalam hati. Sekarang, lebih baik kakimu mengapit sedikit, jika tidak..."

"Zhan Muqian!" Jiang Mianmian menggoyangkan telapak tangannya dan menampar wajah tampan sang panglima perang.