webnovel

Gadis Kecil, Bukankah Kamu Harus Bertanggung jawab?

Translator: Wave Literature Redakteur: Wave Literature

Jiang Mianmian mulai menggerakkan mata putih cantiknya. Terakhir kalinya? Apa yang sebenarnya terjadi? Pikirnya. Jelas hanya dia yang bisa menjawabnya.

Pada saat ini, segala sesuatunya menjadi sangat jelas. Jiang Mianmian mulai menyapukan pandangan matanya dan hendak memastikan sesuatu, bahwa ternyata kamar tidur ini memang persis seperti kamar tidur Zhan Muqian. Semalam, mungkin saja dia sangat mengantuk sehingga tidak terlalu memperhatikannya. Di waktu yang bersamaan, dia segera memicingkan matanya dan bersiap untuk menggoda sang panglima, namun tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu karena sang penjaga di luar hendak melaporkan sesuatu.

"Laporan kepada panglima, Tuan Muda dan… pacarnya datang."

Mendengar itu, Jiang Mianmian langsung mengernyitkan dahinya. Kenapa Zhan Qiyou dan Jiang Li datang kemari? Batinnya.

Zhan Muqian lalu meliriknya sejenak, sambil berkata lembut, "Biarkan mereka masuk."

***

Ketika itu, Zhan Qiyou merasa sangat terkejut saat menemukan Zhan Muqian, sosok yang biasanya tidak pernah akrab dengan orang asing, tiba-tiba mempersilahkan mereka masuk ke dalam ruangannya. Kali ini, dia hanya terpaku di luar pintu dan tidak berani bergerak.

Jiang Li lalu buka suara dengan sopan dan lihai, "Paman panglima, aku minta maaf karena sampai harus membangunkanmu sepagi ini. Namun, ayah memintaku datang kemari. Sejak semalam, Kak Mianmian tidak pulang ke rumah, jadi ayah merasa khawatir. Maka dari itu, hari ini aku sedikit terburu-buru, tapi yang jelas, ayah memintaku untuk menjemput kakak dan meminta maaf kepadamu."

"Sebenarnya, kenapa kalian harus meminta maaf kepadaku. Ada apa dengan hari ini?" 

Jiang Li dan Zhan Qiyou sama-sama mengubah ekspresi wajahnya. Bagaimana tidak, mereka berdua tersentak saat melihat Jiang Mianmian sedang mengusap-usapkan kepalanya dengan manja di bahu Zhan Muqian. Dia terlihat baru saja bangun tidur, dengan rambutnya yang masih acak-acakan dan wajahnya yang memerah. Dia juga tampak mengenakan pakaian pria berwarna putih panjang yang sampai menyentuh lulutnya. Pakaian itu membuat kedua kaki putih dan rampingnya terlihat.

Melihat pemandangan itu, ekspresi wajah Zhan Qiyou pun langsung terlihat murung. "Mianmian, bagaimana bisa kamu... Kenapa kamu berada di kamar paman keduaku?!"

Jiang Mianmian tersenyum sumringah, dia melingkarkan tangannya di lengan Zhan Muqian. Kemudian, dia mengatakan sesuatu dengan suara lemah, "Bercinta..." Dia lalu melanjutkan ucapannya, "Paman, lihatlah apa yang dilakukan oleh keponakanmu, bagaimana bisa dia menanyakan sesuatu yang memalukan seperti itu kepada orang lain…"

Di waktu yang bersamaan, rasa cemburu yang diperlihatkan oleh Jiang Li benar-benar tak bisa terlepas dari pandangan mata Zhan Qiyou. Dia rasanya sudah tak bisa menahan diri lagi dan ingin segera mencabik-cabik pelacur yang berhasil menggoda Zhan Muqian. Namun sialnya, dia tidak bisa mengelak fakta bahwa Zhan Qiyou adalah pacarnya.

Diam-diam, Jiang Li menginjak kaki Zhan Qiyou, lalu tersenyum ramah dan sopan, "Paman panglima, mestinya Qiyou tidak menanyakan hal itu. Jadi, anggap saja semua ini hanya kesalahpahaman. Lagi pula, kami datang kemari untuk menjemput kakak. Ayah bilang…"

"Jiang Li, kurasa kemampuan aktingmu semakin memburuk. Kudengar kamu masih belajar di sekolah film, jadi seharusnya akting adalah bakatmu, tapi apa? Semua yang kamu lakukan masih gagal mencuri perhatian penonton." Ucap Jiang Mianmian dengan sinis. Dia dan sepasang anjingnya, alias dua pria di sana sama sekali tidak ingin mendengar banyak omong kosong. Jadi, dia pun segera melayangkan komplain dengan mendongakkan kepalanya, "Paman Zhan, bisakah kamu mengusir mereka berdua? Mereka terlalu berisik. Aku masih mengantuk…"

Entah semua sandiwara itu benar adanya atau tidak, tapi semua itu tidak penting bagi Jiang Mianmian. Namun, Zhan Muqian yang bertubuh tinggi itu tiba-tiba mengangkat tangannya, lalu mengelus kepalanya yang mungil, "Tidurlah.."

Setelah itu, Zhan Muqian mengeluarkan perintahnya pada kedua orang tersebut, "Sampai jumpa..."

"Paman.. Paman kedua…"

***

Sesaat setelah Jiang Mianmian naik ke atas ranjang yang besar, tiba-tiba pergelangan tangannya ditekan oleh tangan Zhan Muqian. Dia lalu menoleh dan menatapnya dengan terkejut.

Zhan Muqian balik menatapnya sambil tersenyum, lalu mengelus pipi Jiang Mianmian dengan jari-jarinya yang panjang, "Apa kamu suka dengan Qiyou?"

"Sama sekali tidak!"

"Jiang Li sudah mencuri kuda bambu kecilmu, mencuri ayahmu, keluargamu dan identitasmu… Maka dari itu, kalau kalian terus bertengkar semacam ini, kurasa itu hanya seperti perkelahian anak-anak. Jadi, apa kamu tahu bagaimana membalaskan dendam dan mengalahkannya?"

Jiang Mianmian merenungi hal itu sejenak, "Apa yang ingin kamu katakan, Paman Zhan?"

Tubuh besar Zhan Muqian makin lama semakin mendekatinya hingga Jiang Mianmian berada tepat di bawahnya. Napasnya pun mulai memburu dengan kedua pipinya yang terlihat memerah. Sang panglima lalu berkata, "Menikahlah denganku dan menjadi bibi keduanya Qiyou."

Jiang Mianmian menjawab sembari meronta, "Tidak, paman… paman, tenangkan dirimu. Kamu…" 

Memang sulit untuk menahan sesuatu dalam kurun waktu yang lama. Sama halnya dengan itu, ketika kamu sudah berhenti makan, bukankah kamu akan kembali merasa lapar dan kehausan?

Zhan Muqian tersenyum penuh arti, sambil menekan kedua tangan lembut Jiang Mianmian yang berada di sisi kiri dan kanan kepalanya hingga membuat kedua tangannya terbuka lebar, "Gadis kecil, bukankah kamu harus bertanggung jawab setelah tidur denganku?"