Kedua tangan Tuan Faruk mengangkat sambil gemetar. Ia menyerah kepada Arani dan menunjukkan kalau Ia sangat tidak berdaya. Tuan Faruk memejamkan matanya. Ia tidak mau melihat wajah Arani yang lebih menakutkan dari melihat kemunculan hantu di hadapannya. Arani benar - benar sangat marah mendengar Tuan Faruk berbicara tentang dugaan perselingkuhan dari orang tua Nizam.
"Kau boleh bergosip apa saja! Tapi tidak untuk yang satu itu. Andai saja Aku tidak membutuhkan tenagamu untuk membuat kalung maka Aku pasti sudah memecahkan kepalamu."
"Ma.. maafkan Aku. Aku bersumpah tidak akan mengulanginya lagi" Kata Tuan Faruk sambil menangkupkan kedua tanganya ke arah Arani.
"Kau kan tahu Baginda Walid sedang sakit. dan jika sampai Yang Mulia mendengar cerita murahan itu maka sakitnya akan bertambah parah" Kata Arani sambil menurunkan senjatanya.
"Itu benar, makanya Aku sangat menyesal telah berbicara sembarangan. Aku minta maaf."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com