webnovel

Cinta sebatas angan

Bella dan putri merupakan anak dari alvino Alexander serta Fara Alexander namun ketika kedua orang tuanya berpisah akhirnya Bella dan putri dirawat oleh neneknya yang bernama nenek Salma mereka berdua hidup dalam sebuah kemewahan karena almarhum kakaknya Alexander mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang batubara jadi tidak perlu diragukan lagi kekayaannya. Namun ternyata itu semua tidak membuat bella dan putri selalu senang terkadang mereka itu berfikir kalau mereka juga membutuhkan sosok kedua orang tuanya seperti halnya teman-teman mereka, namun mereka juga sadar kalau itu semua sudah menjadi takdir Allah mereka pun hanya bisa menerima. namun lambat laut jika Bella semakin lama semakin sedikit nakal dikarenakan mungkin dia terlalu merindukan sosok kedua orang tuanya selain itu juga Dia hidup bersama neneknya itu terlalu disiplin dan banyak aturannya sehingga membuat bela pun terkadang merasa tertekan karena dia itu tipe orang yang tidak suka diatur dan ditekan. hingga suatu hari dia bertemu dengan sosok laki-laki yang bernama Alvaro argantara seorang pria yang pintar disiplin dan tegas awalnya sih dia biasa aja makan sedikit kesal karena sikap Faro namun sampai akhirnya dia pun menjadi luluh dan suka sama varo Tapi siapa sangka ternyata kakak satu-satunya itu juga menaruh rasa terhadap pengaruh bela pun menjadi bingung di sisi lain dia sangat menyayangi baru namun dia juga sangat menyayangi kakaknya dan tidak ingin membuat kakaknya sedih akankah bela merelakan varo dengan kakaknya itu atau sebaliknya kakaknya yang merelakan varo untuk adiknya?

Pinky_01 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
267 Chs

bab 14

Segalak-galaknya seorang Kakak atau adik di dalam hatinya itu sangat peduli satu sama lain apalagi kalau salah satu diantaranya pergi begitu aja pasti dia ikut khawatir sama kondisinya.

***

Saat ini Bela tengah berada di sebuah taman yang mungkin dibilang jauh dari rumahnya tadi Dia memutuskan untuk turun di situ dikarenakan tadi dia bingung harus kemana Sebenarnya dia ingin sekali pergi ke rumah mamanya namun dia sadar dirinya tidak begitu dekat dengan mamanya mungkin dia merasa dia tidak akan betah kalau tinggal di rumah mamanya itu, kalau pun dia harus tinggal bersama papanya dia rasa dia betah-betah aja karena dia itu sangat dekat sama papanya dibanding sama mamanya namun Mama tirinya yang galak dan sadis membuat dia Jadi males alhasil bila pun saat ini memutuskan untuk duduk di taman tersebut sembari memikirkan kan ke mana dia akan pergi

"Ke mana ya Aku harus pergi kok aku jadi bingung gini, apa Aku tinggal di hotel aja? kalau semisal harus pulang ke rumah nenek nggak mungkin lagi itu" tutur Bella pada dirinya sendiri sembari merasa kebingungan. Dia pun memutuskan untuk berjalan sembari menentukan Kemana dia pergi karena dia udah terlalu lama duduk di taman tersebut lagian di situ juga udah kelihatan sepi dia takut kalau tiba-tiba ada orang yang sedang mabuk atau preman.

"Kemana lagi Aku harus pergi Aku udah capek kalau harus jalan terus lagian ini juga udah lumayan malam juga jalanan juga mulai sepi apa Aku tinggal di hotel aja ya?" tutur bila namun ternyata dia itu pergi hanya dengan membawa uang uang cash yang mepet sedangkan kartu atm-nya ketinggal di tas yang satunya.

"Tapi kalau aku nginep di hotel yang ada nanti aku nggak bisa makan soalnya kan uang aku habis untuk bayar hotel! kenapa sih pakai ada acara kartu ATM ku ketinggalan segala nyusahin aja" ujarnya lagi kemari menendang batu kecil yang ada di depannya tapi ternyata batu tersebut mengenai seseorang yang sedang duduk di tepi jalan sendirian.

"Siapa sih yang menendang batu sembarangan sakit tahu" ucap orang tersebut sembari mencari orang yang menendang batu tersebut. Lalu orang tersebut pun menangkap sosok Bella yang sedang berjalan sendirian menuju arah nya.

"Hei kamu ya yang menendang batu ke arah aku?" ucap pria tersebut kepada Bella.

"Oh kena kamu ya Maaf tadi aku nggak sengaja lagian aku juga nggak lihat kalau ada orang di situ" seru Bella dingin.

"Makanya kalau punya mata itu digunakan jangan cuman untuk pajangan ada jelas-jelas ada orang di sini main tentang batu aja sakit tahu Untung saja batunya kecil kalau semisal besar emang kamu mau tanggung jawab?" balas pria tersebut.

"Aku kan tadi udah minta maaf sama kamu kenapa kamu malah sewot kayak gitu lagian tadi aku benar-benar enggak lihat kalau ada orang di situ ngapain juga kamu duduk di situ Ini kan jalanan bukan untuk duduk" ucap Bella tak kalah tengil.

"Suka-suka aku lah ini kan jalanan umum mau aku tidur, mau aku duduk, mau aku berak itu kan hak aku jadi terserah aku dong" seru pria tersebut.

"Ya aku tahu kalau ini tuh jalan umum tapi kan nggak seharusnya lu di situ udah ada tempat sendiri untuk duduk tuh di sana sudah disediakan lagian kalau aku mau nendang-nendang batu juga hak aku dong jangan salahkan gitu" jelas bella.

"Emang dia bicara sama orang yang enggak bisa berfikir jernih itu hanya bikin emosi saja" seru cowok tersebut Lalu bersiap untuk pergi dari sana.

"Heh kamu bilang apa tadi aku nggak tega berpikir jernih maksudnya apa tuh kamu bilang kalau aku ini bodoh hei" ujar bila tak terima namun cowok itu hanya diam saja tak menghiraukan ucapan Bilal alhasil ia pun lalu melajukan motornya meninggalkan bila sendirian.

"Dasar cowok aneh udah ngatain nggak minta maaf main pergi gitu aja gue sumpahin lo nanti kena sial di jalan awas aja kalau sampai ketemu lagi Kok bisa-bisanya ya baru kali ini aku ketemu sama cowok kayak gitu bikin emosi aja lagian tadi aku juga kan udah minta maaf sama dia tapi bukannya dia memaafkan malah ngomel-ngomel gak jelas" tutur bila merasa kesal lalu dia pun memutuskan untuk berjalan lagi.

"Kenapa sih nasib aku gini amat udah kabur dari rumah nggak bawa ATM bawa uang cash mepet sekarang malah ketemu sama cowok yang gak jelas sekali hari ini" serunya pada dirinya sendiri.

Di saat posisi saat ini Putri tengah berada di kamarnya sembari khawatir dengan kondisi adiknya pasalnya hari semakin malam tapi dari tadi dia berusaha menelpon adiknya tapi tidak ada satupun panggilan dari dia yang bila angkat Putri pun menjadi semakin khawatir takut kalau adik satu-satunya itu kenapa-napa akhirnya dia pun memutuskan untuk bertanya kepada mama papanya Setelah dia menimang-nimang keputusan nya tersebut.

"Halo Pa selamat malam ini Putri" ucap Putri pada papanya.

"Oh iya put ada apa tumben kamu nelpon Papa?" tanya papa vino.

"Enggak kok pa Putri cuman mau tanya bela ada di situ gak pa?" tanya Putri ada papanya.

"Bela gak ada disini lagian kebetulan hari ini papa pulang lebih awal Tapi bela enggak ke sini emang ada apa?" ujar Papa vino.

"Nggak papa kok pah Putri cuman tanya aja" bohong Putri pasalnya dia tidak berani bilang yang sesungguhnya pasti kalau papanya sampai tahu bila kabur dari rumah neneknya yang ada dia malah dimarahin karena tidak bisa menjaga adiknya.

"Beneran kamu nggak ada sesuatu yang sudah terjadi apabila kan?" tanya papa vino masih tidak percaya dengan ucapan Putri.

"Enggak kok pa nggak papa Papa jangan khawatir sama kita, kita di sini baik-baik saja" balas Putri meyakinkan agar papanya percaya.

"Oh gitu kirain kalau ada apa" seru Papa vino akhirnya percaya.

"Ya Udah Pak kalau begitu Putri tutup dulu ya teleponnya" ujar Putri lalu menutup teleponnya dengan papanya itu karena kalau tidak segera diakhiri dia takut kalau dia sampai keceplosan mengenai wilayah yang kabur dari rumah nenek.

"Aduh bela gak ada di rumah Papa terus di mana dia? apa mungkin dia itu ke rumah mama? Tapi aku rasa itu nggak mungkin deh soalnya kan dari dulu bela itu deket nya cuman sama papa dan tidak terlalu dekat sama mama, tapi kalau dia enggak ke rumah mama terus ke mana dong tadi kan dia bilang kalau ingin tinggal sama papa atau Mama, emm lebih baik aku coba tanya Mama aja siapa tahu bela ada di sana seru Putri lalu dia pun mencoba menghubungi mamanya namun mamanya tidak mengangkat teleponnya.

"Mama ke mana sih? kok nggak diangkat telepon aku padahal kan aku mau tanya bela ada di sana enggak kalau semisal ada aku jadi sedikit lebih tenang tapi kalau enggak aku kan jadi kepikiran terus" ujar Putri khawatir.