Lian sama sekali tak beranjak dari sisi Cheva meskipun hari sudah siang. Dia bahkan tidak makan dan minum sedikitpun
"Sampai kapan kamu akan begini?" Lian yang terus memandangi Cheva menoleh setelah mendengar suara Diaz
"Kamu baru datang?" Lian menyambut Diaz dengan senyum yang justru terlihat ketir dan menyedihkan
"Tidak perlu tersenyum begitu. Aku tidak suka melihatnya. Bagaimana keadaan adikku yang cerewet? Kenapa dia masih suka membuat orang lain khawatir, padahal dia bukan lagi anak kecil?"
Diaz bicara dengan nada bicaranya yang dingin dan sikap acuh tak acuhnya sambil memandangi Cheva yang terbaring dengan tabung oksigen di mulutnya. Wajah cantiknya terlihat sangat pucat. Cheva yang biasa tertawa ceria kini terbaring lemah tak berdaya
"Dokter bilang keadaannya mulai stabil. Hanya saja, kita tidak tahu kapan dia akan bangun" Lian menjawab dengan tatapan kosong yang terus memandangi wajah sang istri
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com