Lian hendak berjalan meninggalkan kantor untuk menemui Cheva
"Tunggu!"
Langkah kaki Lian terhenti setelah mendengar suara ayahnya. Lian berbalik dan menoleh manatap ayahnya. Dia menatap dengan tatapan dingin dan sikap tenang
"Ada apa lagi? Apa masih ada sesuatu yang perlu ayah bicarakan denganku?". Tanya Lian dengan sikap acuh tak acuh
"Ayah, ayah setuju dengan apa yang kamu katakan. Ayah bersedia bekerja disini untuk melunasi biaya rumah sakit Aluna"
Lian mengerutkan dahi hingga kedua alisnya hampir menyatu, ada rasa kesal dan cemburu yang ia rasakan
"Ayah rela melakukan apa saja untuk Aluna, anak tiri ayah. Tapi ayah tidak pernah bersikap baik padaku sama sekali, bahkan jika itu hanya untuk menepuk pundakku saat aku mengalami mimpi buruk mengenai ibu". Pikir Lian dengan sorot mata tajam penuh kebencian
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com