webnovel
#ROMANCE
#WEREWOLF
#CINTA
#FANTASI
#KEHIDUPAN
#PENGORBANAN
#KENANGAN

Cinta Sang Lycan

SEKUEL KEDUA DARI CINTA SANG MONSTER. *************************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasy
Zu wenig Bewertungen
421 Chs
#ROMANCE
#WEREWOLF
#CINTA
#FANTASI
#KEHIDUPAN
#PENGORBANAN
#KENANGAN

PENYUSUPAN (2)

"Lidya, apa yang sedang terjadi?" Bree bertanya kepada sang penyihir ketika Bryana membawanya masuk ke dalam rumah. Gadis kecil itu dengan segera menatap ke arah sang penyihir, karena ia merasa bahwa ia akan mendapatkan jawaban dari penyihir itu atas pertanyaannya.

Namun, Lidya malah menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu, gadis kecil, tapi kau sebaiknya terus berada di dalam rumah ini." Ia mengusap kepala Bree, namun kedua matanya terpaku ke arah jendela, yang menunjukkan bahwa hujan mulai turun dari atas langit. Suara deru angin yang kencang adalah suara yang sangat menakutkan untuk didengar pada saat ini. Seakan angin itu bisa merobohkan semua bangunan.

"Kemana kau akan pergi?" Bree menarik gaun Lidya ketika ia hendak berjalan ke arah pintu. "Diluar sana sangat menakutkan, kau tidak bisa pergi ke luar."