webnovel
#ROMANCE
#WEREWOLF
#CINTA
#FANTASI
#KEHIDUPAN
#PENGORBANAN
#KENANGAN

Cinta Sang Lycan

SEKUEL KEDUA DARI CINTA SANG MONSTER. *************************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasy
Zu wenig Bewertungen
421 Chs
#ROMANCE
#WEREWOLF
#CINTA
#FANTASI
#KEHIDUPAN
#PENGORBANAN
#KENANGAN

DARAH ALPHA

"Jangan khawatir dengan hal itu," Lilac berkata dengan nada bicara yang meyakinkan. "Jedrek sedang pergi untuk melihat Rowan sekarang. Aku yakin ia akan mendapatkan sesuatu darinya."

Raphael mengangguk, namun ketegangan masih juga belum meninggalkan ekspresi wajahnya. "Bagus."

"Aku turut bersedih dengan apa yang terjadi kepada Lana." Lilac berkata dengan nada bicara yang seakan menyesal. "Kita harus menghadapi masalah ini dengan lebih berhati-hati."

Tapi, Raphael menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang tahu bahwa masalah ini akan berakhir seperti ini."

Lilac menatap ke arah pintu kemudian ke arah Raphael, yang sepertinya tidak ingin membiarkan siapapun masuk ke dalam ruangan. "Aku akan membawa Raine dan Hope bersamaku."

"Bawa juga Calleb bersamamu." Raphael berkata, ia menganggukkan kepalanya ke arah Calleb, yang masih duduk di sebelah Raine dengan kedua alis yang bertautan dengan erat, ia terlihat sangat khawatir dengan Raphael.