"Sayap?" Kace membelalakkan kedua mata dan kemudian tertawa pelan. "Apa kau benar-benar menganggap bahwa semua malaikat memiliki sayap?"
"Mereka tidak memilikinya?" Raut wajah Hope menjadi kecewa.
"Aku tidak tahu. Satu-satunya malaikat yang pernah kutemui adalah malaikat pelindung dan mereka tentu saja tidak memiliki sayap." Kace mengatakan sejujurnya.
"Kemampuan apa lagi yang aku miliki selain dari darahku yang dapat melukai Iblis?" Hope menelan minumannya dan melihat ke arah Kace dengan penuh semangat. "Tidak bisakah aku menjadi tidak terlihat atau mungkin mampu menggerakkan benda tanpa menyentuhnya?"
"Kau itu terlalu banyak menonton film, Nona." Kace mengelus kepala Hope dan gadis itu meletakkan dagu di atas meja selagi ia menguap.
"Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan kepadamu..." Tetapi, setelah makan dan merasa kekenyangan, Hope menjadi mengantuk.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com