Polisi tampak mempersilahkan Mesya untuk duduk berdampingan dengan Cantika. Betapa sayangnya Mesya terhadap anaknya sampai ia rela mengorbankam dirinya sendiri untuk Cantika. Sungguh besarnya kasih sayang seorang Ibu saat seorang Ibu yang terlalu memanjakan anaknya walau pun dalam keadaan salah ia tetap membelanya dan selalu rela mengorbankan hidupnya.
Mesya tak ingin melihat Cantika sengsara. Cantika tak pernah hidup sengsara. Dia selalu makan enak dan hidup yang layak maka Mesya tak akan membiarkan sedikit pun kesengsaraan menghampiri anaknya.
Sementara Cantika, ia masih saja dengan tangisannya yang tidak mau berhenti. Tanpa berkata-kata, ia hanya bisa membisu dalam kesedihannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com