Saat itu, terdengar suara teriakan dari lorong, "Ibu guru Liang di sini!"
Dari pintu, Liang Li Hua berjalan masuk. Bersamanya digenggam surat petisi yang dikirim untuknya dari teman dekat Cheng Xue. Sepertinya mereka sadar ada yang tidak beres sehingga mereka diperintahkan Cheng Xue untuk mengirimkan bala bantuan.
Semua orang merasa lega saat melihat ibu guru Liang dan Ye Wan Wan segera mengambil kesempatan untuk duduk tegak.
Tidak yakin apakah itu imajinasinya, Ye Wan Wan berpikir dia melihat sedikit kekecewaan di wajah Si Xia seakan dia tidak senang dengan interupsi itu.
Liang Li Hua menggenggam surat petisi itu di tangannya dan kembali menatap Ye Wan Wan dengan raut wajah kesal, "Ye Wan Wan, kenapa selalu saja kamu? Berapa banyak masalah yang akan kamu buat hingga kamu merasa puas?"
Liang Li Hua kemudian berbalik arah ke kerumunan dan berkata, "Saya melihat yang menjadi perhatian semua orang, dan awalnya, kita menetapkan peran secara acak agar hasilnya adil. Tetapi berhubung hasilnya malah menyebabkan masalah besar dan latihannya tidak berjalan lancar, saya putuskan untuk memilih pemeran lain untuk peran Putri Salju. Ada yang keberatan?
Mendengar kalimat itu, semua orang seketika bersemangat. Kabar itu membawa kegembiraan besar untuk semua orang dan semuanya menjawab serempak, "Tidak!"
Ye Wan Wan pun menghela napas lega. Akhirnya, saat-saat yang ia tunggu tiba.
Tetapi kali ini, suara yang tidak disangka-sangka datang dari sisinya, "Saya keberatan."
Orang yang bicara itu adalah Si Xia.
Cheng Xue segera berlari ke Si Xia dan menarik kaosnya sambil menggerutu pelan, "Si Xia, apa yang kamu ucapkan? bu guru sudah setuju, kenapa kamu masih saja keras kepala?"
Ye Wan Wan heran melihat Si Xia. Apa yang ingin pemuda ini lakukan kali ini..?
Tatapan dingin pemuda itu menyapu seisi ruangan, "Jika peran ini harus diubah lagi dan lagi, lalu apa kita akan mengganti peran berikutnya di tengah jalan lagi? Lagipula, tidak ada banyak waktu yang tersisa hingga pementasannya--jika dipilih pemeran baru lagi, kita harus mengulangnya lagi dari awal. Kita sudah latihan dengan baik selain adegan yang terakhir dan masalahnya terletak pada saya. Saya sekarang yang bertanggung jawab dan saya janji latihannya akan berjalan lancar mulai dari sekarang dan seterusnya."
Bukan hanya para murid yang kaget namun Liang Li Hua tidak pernah menyangka bahwa Si Xia akan keberatan. Liang Li Hua mengernyitkan alisnya dan berkata, "Meskipun kamu bisa beradegan dengan baik, penampilan Ye Wan Wan masih menjadi masalah besarnya."
Si Xia menjawab tanpa merubah ekspresinya, "Ada beberapa yang mahir dan berbakat di teater ini--penampilan Ye Wan Wan tidak menjadi masalah sama sekali. Selain itu, di belakang panggung, kita bisa gunakan beberapa model dan topeng untuk menutup dan menyelesaikan permasalahannya. Saya akan bicarakan semua masalah ini dengan ketua kelas dan membawa pengajuan ide yang paling memungkinkan dan rinci kepada Anda."
Seusai Si Xia menjelaskan menurut pandangannya, Liang Li Hua merasa tidak senang namun tetap tidak dapat berbuat apa-apa, "Jika kamu memaksa, saya tidak keberatan, tapi jika ada masalah…"
Sebenarnya, Liang Li Hua menganggap Ye Wan Wan adalah masalah keduanya--permasalahan terbesarnya terletak di Si Xia. Dia mengira Si Xia tidak suka Ye Wan Wan yang memerankan Putri Salju, jadi dia menganggapnya dengan serius.
Tetapi siapa yang menyangka sikap Si Xia benar-benar berbeda dari apa yang dikatakan murid-murid?
Pemuda ini bukanlah seseorang yang bisa diganggu oleh orang yang bukan siapa-siapa seperti dirinya.
Yang lainnya belum tentu tahu latar belakang Si Xia, tetapi dia sudah diberi tahu dan tahu betul bahwa dia bukan hanya sekedar berasal dari keluarga kaya biasa!!
Jika bukan karena kekasihnya yang menyampaikan suatu rahasia padanya, dia tidak pernah membayangkan bahwa Si Xia yang yang memiliki dukungan yang begitu kuat.