Pria itu bergerak lebih cepat dari yang bisa dilihat mata, dan pria tua itu ditendang mundur puluhan meter ke belakang dan terbanting dengan keras ke tanah.
Tatapan pria itu tertuju pada gadis itu, dan sakit hati yang tak terlukiskan muncul di matanya yang tenang dan dingin.
"Sakitkah itu, Xiao Feng?"
Pria itu dengan cepat berlutut dan dengan lembut menarik gadis itu ke dalam pelukannya.
"Kenapa kau di sini …?" Gadis itu membuka matanya dan dengan lemah menatap pria yang menyerupai dewa yang turun ke dunia fana ini.
"Aku mengkhawatirkanmu," jawab pria itu.
"Apakah … hanya kamu sendiri …?" Gadis itu menatapnya.
"Aku saja sudah cukup," kata pria itu tanpa ekspresi.
"Pergilah. Lupakan saja aku… Ini tidak ada hubungannya… denganmu." Tidak jelas apakah itu air mata atau tetesan hujan di wajahnya.
"Jangan bicara." Pria itu membopong gadis itu, membiarkannya bersandar di dadanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com