Saat itu di kampus.
Denis dan juga Boim saling berpandangan, Sebenarnya ada apa diantara mereka berdua.?? Dari wajah Boim maupun Denis terlihat jelas sangat tidak baik. Terlebih Boim yang sedari tadi sudah memonyongkan bibirnya,, mungkin Boim merasa bad mood atau tidak nyaman, apa mungkin karena tidak hadirnya Putri diantara mereka??.
Flash back on
Ketika itu Denis sedang menemani Putri untuk pergi belanja ke pasar
Dari dalam Mobil..
"Put. "Ujar Denis.
"iya Den, kenapa?? "balas Putri sambil menatap ke arah jendela mobil. Denis menepikan mobilnya, dan tiba tiba dia menghentikan laju mobilnya. Putri yang bingung lalu melihat ke arah Denis.
"Den kok berhenti. "tanya Putri. Namun tiba tiba Denis memeluk Putri.
" Den loe mau apa?? "tanya Putri yang mulai takut akan tingkah Denis. Putri pun berusaha untuk melepaskan pelukan Denis, karena takut Denis mau berbuat yang tidak tidak.
" lepasin gue Den. "teriak Putri. Namun bukannya melepas Denis malah mempererat pelukannya.
"Den, please lepasin gue, kamu kenapa,
please jangan sakitin gue. "Putri berusaha
memberontak dan sudah berpikir yang aneh tentang Denis. Namun Denis yang sadar akan ketakutan Putri langsung melepaskan pelukannya.
" loe kalo mau nangis, nangis aja, jangan loe tahan, gue tau loe sering dimarahin sama Tante Sarah dan gak pernah cerita sekarang loe bebas mau nangis sepuasnya, gue gak bisa liat loe sedih Put." kata Denis sambil menatap wajah Putri. Putri yang sudah lama menahan tangisnya, langsung menangis bahkan air mata nya mengalir terus tanpa henti.
"Ntah kenapa Tante Sarah begitu membenciku?"huuaaaa tangis Putri pun pecah.
"padahal setiap hari apa aja Aku kerjakan, pekerjaan rumah semuanya Aku kerjakan, Aku kerja setiap hari gajianku Aku kasih ke Tante, Aku rela kerja dan menghasilkan uang yang banyak untuk Tante, biar Tante tidak selalu memarahiku" rengek Putri meluapkan kekesalannya. Aku selalu berharap Aku bisa
menemukan kebahagiaanku agar aku tidak selalu disiska oleh Tante Sarah.
"menangislah Put, kalo itu bisa buat hati loe tenang. Gue dan Boim bakal selalu ada buat loe. Gue percaya suatu saat loe pasti akan bahagia. Kalo loe butuh temen cerita, gue dan Boim selalu ada waktu buat loe. "kata Denis sambil mengelus rambut Putri.
Sementara Boim...
Iya waktu itu Putri pulang dari kantor dan sedang hujan sangat lebat, Putri sedang berteduh disebuah halte bus aku memandanginya dari dalam mobil.
"Putri" ucap Boim.
"Eh,, Boim kirain siapa" ucap Putri memandangi wajah Boim.
"Ayo naik, aku anterin kamu pulang" pinta Boim. Putri hanya mengangguk dan naik ke dalam mobil, Boim pun melajukan mobilnya..
"Kamu darimana im?" tanya Putri.
"Aku tadi habis dari kantor papa" ucap boim
Diperjalanan mereka terus berbincang bincang, sampe akhirnya sampe didepan rumah Putri yang sederhana tidak seperti rumah Boim yang begitu megah dan mewah.
Boim turun dari mobilnya untuk membukakan pintu mobil buat Putri sambil membawa payung.
"Terimakasih Pak Boim" ucap Putri.
"Sama sama tuan Putri" ucap Boim Namun setelah Boim masuk kedalam mobilnya. Terlihat Putri sedang dimarahi sama Tante Sarah, Boim yang ntah mengapa Sangat kesal melihat perlakuan Tantenya kepada Putri.
Namun Boim tidak bisa berbuat apa-apa, akhirnya Boim menahan amarahnya
" kenapa Putri suka sekali dimarahin sama Tantenya, aku jadi kasihan sama Putri" gumam Boim dan melajukan mobilnya.
Tiba tiba
Dooorrr
Boim dan Denis dikejutkan oleh Gilang teman sekelasnya.
" Kenapa muka kalian seperti itu.?? " Tanya Gilang kepada kedua temannya itu. Namun Boim dan Denis tidak berkata-kata.
" Loe ada apa sih sebenarnya??" Tanya Gilang penasaran.
"Oh iya ada gosip Putri cuti kuliah ya, kenapa!?!" sambung Gilang bertanya. Boim dan Denis hanya menganggukkan pertanyaan Gilang, Dia malas bahas masalah itu lagi, terlebih Boim dan Denis saat ini sedang sedih karena Putri tidak ada.
"Jadi gosip itu benar ??" Cletuk Gilang.
"Ya seperti yang loe tau..." Singkat Denis.
Gilang langsung tertawa mendengar jawaban dari Denis.
"pantesan aja muka kalian seperti ini" ledek Gilang.
" Napa Loe ketawa....? " Kesal Boim.
"Kalian lucu.. "Jawab Gilang masih dengan tawanya.
"Mending kita pergi aja Im." Ucap Denis
Lalu berdiri dan beranjak pergi meninggalkan Gilang. Denis dan Boim itu sahabat Putri sejak kecil Boim si cerewet dan konyol sedangkan Denis si ganteng kalem.
Bersambung...