webnovel

Heboh, Humor Receh

Masalah Darman dan Qonin masih di ambang ketidakjelasan kemana arah yang akan dituju. Darman yang masih bertahan dengan pendiriannya itu memilih menelan kesedihannya sendiri.

"Buk, Pak Qonin berangkat ke sekolah dulu. Assalamualaikum," pamit Qonin sambil menyalami satu persatu punggung tangan kedua orang tuanya.

"Walaikumsalam," jawab Narti dan Darman secara bersamaan.

Darman melanjutkan sarapannya tanpa memperhatikan gelagat Narti yang terus memandanginya curiga, "Pak, kalian berdua masih belum bisa berbaikan ya?"

"Bapak bertengkar dengan siapa, Buk?" tanya Satrio di sela pembicaraan antara Narti dan Darman, tapi bukannya menyela ya lebih tepatnya bertanya tanpa tahu sikon.

"Anak kecil makan saja, kalau sudah segera berangkat sana!!" timpal Narti sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Iya Buk," jawab Satrio menunduk tidak mau protes meskipun hatinya dongkol, dia tunjukkan dengan aksi makan berisik, lalu dia berdiri untuk pergi ke sekolah tanpa pamit.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com