Qonin menaiki tapak demi tapak anak tangga menuju kamar Zanqi yang mengingatkan dia pertama kali datang dengan niat untuk bekerja. Ingatan itu berputar sangat cepat jingga ke kenangan dia yang lain waktu menghabiskan jam di sekolah, berlomba dalam pelajaran, berteman, berkencan dan semua kenangan itu membuat Qonin semakin terisak dalam mengingat senyuman Zanqi yang terakhir begitu redup.
"Zanqi, aku merindukanmu," gumam Qonin yang sudah berada di delan pintu kamar Zanqi dijaga oleh 2 Bodyguard.
Salah satu Bodyguard itu adalah Asep yang tidak hanya menundukkan kepala melihat kedatangan Qonin, dia membukakan pintu, secara perlahan mata Qonin terfokus ke ranjang yang terlihat Zanqi sedang berbaring menoleh ke arahnya dengan senyuman yang masih sama.
"Qo ... Qonin," ucap Zanqi lirih dengan wajah serta bibirnya yang pucat, tangan kirinya terpasang kabel infus membuat hati Qonin teriris.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com