"Bubar!! Gue baru ingat ada urusan diluar, kalian pulanglah!!" seru Leon tiba-tiba dengan wajah pucat pasi mengingat kejadian dengan lelaki berotot tadi, dia tidak takut mati jika ditantang bertarung, tapi yang dia takut jika jiwa prianya ternodai.
"Loh kenapa?? Bukanya kita harus segera menyelesaikan tugas praktikum ini?" protes Yesi yang sama kagetnya dengan Qonin atas keputusan Leon yang tiba-tiba.
"Diam!! Keluar sekarang dari kamar gue!!" bentak Leon sambil menunjuk pintu keluar, matanya melotot ke arah Yesi.
Yesi mundur beberapa langkah mencari jalan aman, terdiam seperti orang yang baru saja melihat hantu. Qonin yaang terbiasa mendengar suara tinggi Leon itu tidak sebegitu kaget, dia menatap tajam ke arah Leon, lalu beralih menatap Yesi sambil betanya, "Kamu nggak papa, Yes?"
Namun, bukannya dijawab. Yesi bergegas mencari barang-barangnya dan setelah mendapatkan semua, dia keluar kamar begitu saja.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com