Jam pelajaran di Tunas Harapan sudah berlangsung setengah hari, semua siswa tengah menikmati istirahat pertama mereka. Istirahat Qonin di ruang Guru bersama bu Ratna.
"Bagaimana Nin?? Apakah kamu masih bersedia mewakili Olimpiade Matematika?" tanya bu Ratna yang masih menunggu jawaban dari Qonin yang menundukkan kepala.
"Ibu tahu kejadian yang menimpamu 5 hari yang lalu sanggatlah berat, Ibuk tidak memaksa agar kamu mau mewakili sekolah kami, toh beasiswamu sudah kembali penuh dan hukuman dari Surya sebelumnya menjadi gugur jadi tidak ada kewajiban untukmu mengikuti Olimpiade itu," terang bu Ratna.
Huh!! Lupakan kejadian itu ... lupakan Qonin!! Yang lenting sekarang kamu sudah selamat, kamu pasti bisa, Qonin mengalami perang batin saat ini.
Bu Ratna masih berusaha membujuk Qonin dengan halus, karena tidak ada siswa lain yang mampu, sedangkan Zanqi juga masih jadi opsi ketika Zanqi sering izin karena sakit.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com