webnovel

Pergi Bermain

Yusuf meraih bibirnya dan menciumnya dengan penuh semangat, seolah menelannya. Ciuman sengit semacam ini membuat Yeri bergidik, dan semburan mati rasa melonjak di dalam hatinya.

Mereka belum bertemu satu sama lain selama beberapa hari, sama seperti pasangan muda yang baru menikah, Yusuf berciuman lebih intens, dan ciuman itu bergeser dari bibirnya ke pipi dan lehernya. Di saat yang sama tangannya meraih kelembutan dadanya.

"Yusuf, tunggu, ayo makan dulu ..." Yeri mengeluarkan sepatah kata dari pikirannya yang bingung sebelum kehilangan akal sehatnya.

Sementara Yusuf meninggalkan jejak merah di lehernya, dia meremas buah dadanya dengan keras.

Yeri terkejut dan sedikit berteriak pad aYusuf, "Ah, sakit!"

Tangan Yusuf tetap membungkus dadanya dan dia berkata, "Hukuman karena kamu berhari-hari tidak pulang!"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com