webnovel

1. Pertemuan

Pagi ini suasana kelas begitu ramai. Sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi para siswa untuk berbincang-bincang sebelum guru datang.

Ada yang sibuk menyalin PR temannya. ada yang sibuk memainkan game di HP-nya. Ada pula para cewek yang sibuk ngerumpi sana-sini.

"ada Bu, Sina datang. " ucap seorang siswa bertubuh gendut, namanya Aldi. sedang cengar-cengir dibalik pintu. seketika semua murid duduk terdiam. semuanya kembali ke tempatnya.

"Hahaha, kalian kena tipu." Aldi tertawa lebar. bahkan perutnya sampai sakit, saking gak bisanya nahan tawa.

"dasar gendut sialan." umpat seorang siswi berjilbab. dia tidak cantik tapi manis.

" sabar, Dewi. kayak kamu gak tahu aja kelakuan si Aldi tiap hari." Aina, seorang gadis berjilbab yang begitu cantik tersenyum. sambil melihat kearah seorang laki-laki. duduk didepan paling pojok. sedang menenggelamkan wajahnya dalam tidur.

Tiba-tiba seorang guru datang, menjewer telinga Aldi.

" Kamu ngapain berdiri didepan pintu kayak gini. kembali ke bangku kamu" ucap Bu, Sina.

Dewi meledek Aldi. " kuwalat kamu."

semua murid menatap kearah seorang perempuan yang berada dibelakang Bu Sina. gadis berparas cantik dan juga sangat manis.

Dan entah kenapa Aina menatap tak suka pada anak perempuan itu.

" Silahkan, kamu perkenalkan diri kamu sama mereka." suruh Bu Sina. Gadis itu mengangguk sambil tersenyum.

"Hai semuanya. perkenalkan. Namaku Alexa Putri Ferdinan. Aku pindahan dari SMA 3 Jakarta. senang bertemu kalian. Aku harap kita bisa berteman dengan baik." ucap Alexa.

" Hai cantik, boleh tau nomer telponnya gak?" ucap Anton, murid paling nakal dikelas itu.

"Anton, kamu maju ke depan." Ucap Bu Sina.

tanpa ragu Anton maju ke depan kelas.

"kamu push up sepuluh kali." Suruh Bu Sina. sontak semua murid tertawa.

"yah, aku kira disuruh kedepan mau dikasih nomernya Dia, Bu."

" Huuuu...." ucap semuanya.

"Alexa, kamu bisa duduk di bangku kosong itu." ucap Bu Sina.

Tatapan Alexa beralih pada lelaki disebelahnya yang masih tertidur.

"Zayn, Bangun." Bu Sina mengguncang tubuh Zayn. lelaki itu terbangun. matanya sampai merah karena tertidur.

" cepat ke kamar mandi." ucap Bu Sina. Alexa menatap kearah Zayn. pria yang tertidur itu sangat tampan. sampai Alexa tak berkedip melihatnya.

"Sekarang kita mulai pelajarannya. kumpulkan semua Tugas dimeja, Anton maju dan kerjakan soal nomer satu. Aldi, kerjakan soal nomer dua. dan kamu Alexa , ibu mau lihat seberapa paham kamu sama soal nomer tiga, jadi kamu maju dan kerjakan soal nomer tiga." Ucap Bu Sina panjang lebar.

Alexa mulai memikirkan jawaban nomer tiga.

" Bu, saya nyerah deh. saya gak bisa." ucap Aldi

"kalau begitu, kamu lari lapangan tiga kali, cepat"

Aldi tersenyum dan langsung keluar.

" Saya juga gak bisa Bu" ucap Anton.

"kalau gitu, kamu cepat susul Aldi "

setelah itu, Alexa maju untuk mengerjakan soal nomer tiga. dan saat itu juga Zayn datang dari kamar mandi.

"Zayn, kalau kamu bisa mengerjakan soal nomer satu dan dua,kamu boleh duduk. tapi kalau gak bisa, kamu lari lapangan sepuluh kali ." ucap Bu Sina.

Zayn berdiri dengan Alexa didepan . mereka mengerjakan soal berdampingan.

semua murid saling berbisik.

"wah, mereka serasi ya? yang satu tampan banget, yang satu juga cantik." ucap Dewi.

" belum tentu. kalau Zayn kan udah ganteng, dia pintar lagi. paling kalau murid baru itu cuma punya modal cantik aja." kata Aina.

"Udah selesai Bu. " kata Lexa.

Bu Sina terus mengoreksi jawaban Alexa.

"wah, ibu gak nyangka.ini soal sulit, tapi kamu bisa jawab. ternyata kamu memang pintar seperti yang saya dengar."

setelah itu Bu Sina memeriksa jawaban Zayn.

" Dan seperti biasanya. jawaban kamu benar lagi. kalau begini, kamu siap-siap bersaing . kamu punya saingan kali ini." kata Bu Sina.

semua murid bertepuk tangan untuk Zayn dan Alexa .

"kan, dia pintar juga. bisa nih, dijadikan teman " kata Dewi.