webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Zu wenig Bewertungen
404 Chs

397. TERDIAM

Pernyataan Aron membuat Talita merasakan gemuruh di dalam dadanya kian meningkat. Sepertinya Caesar telah menduga bahwa hari ini akan terjadi. Dia telah mempersiapkan semua benteng untuk menghalangi langkah Talita. Namun, Talita mencoba tetap diam. Dia tahu, sekali dirinya membuka mulut yang keluar hanya akan umpatan dan cacian.

Kali ini Imelda yang mengambil alih kendali dari sisi Talita.

"Luar biasa Tuan Aron. Kalian memang orang-orang cerdas. Kalian tahu bagaimana menjaga harta dan juga memastikannya jatuh di tangan orang yang tepat." Imelda mengatakan semua dengan senyum terbaik dan berusaha seramah mungkin.

Meski percuma, karena tampaknya Aron dan yang lain tidak tertarik dengan keramahan Imelda. Merasa tidak mendapat reaksi dari orang-orang yang berada di dalam ruangan, Imelda meneruskan kata-katanya.

"Tapi, Talita memiliki keduanya, Tuan. Dia memiliki hak sebagai anak kandung Caesar dan juga dasar hukum karena terlahir dari pernikahan yang sah."