webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Zu wenig Bewertungen
404 Chs

363. KEBODOHAN JOSH

Marshal baru saja membuka mata. Kepalanya terasa sedikit pening. Dia berkedip-kedip memandnag ke langit-langit ruangan. Itu buka kamarnya! Dia menoleh sekeliling dan mendapati bahwa dirinya sedang berada di ruangan lain. Perlahan Marshal bangun sambi memijat belakang tengkuknya.

Lalu dia ingat bahwa ini adalah rumah Ruth. Marshal melirik jam di tangannya, pukul lima pagi. Rupanya tadi malam dia tertidur di rumah Ruth. Wanita itu sama sekali tidak membangunkannya. Mata Marshal memandang sekeliling dan mencoba mencari siapa pun yang adadi sana.

Tadi malam, dia sengaja berlama-lama di rumah Ruth karena khawatir Josh akan kembali untuk melakukan hal buruk pada Ruth. Salah satu alasan kekhawatrian Marshal adalah karena hari ini orang tua Ruth tidak berada di rumah. Jadi, memang hanya ada Ruth di rumah itu sekarang.

Dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Lalu mengambil ponsel dari dalam sakunya.

"Ruth! Aku akan pulang. Bisa tolong keluar?" ujar Marshal.