webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Zu wenig Bewertungen
404 Chs

331. KISAH BARU

Wanita itu sedang berdiri melihat gedung berwarna putih dengan kombinasi biru yang ada di depannya. Tarikan nafasnya menyiratkan sebuah kepasrahan. Di sinilah dia sekarang menatap sebuah masa depan yang beberapa bulan lalu bahkan tidak pernah dia bayangkan.

Dia tidak tahu akan seperti apa hidup ini membawanya. Dia hanya tahu untuk melakukan langkah besar demi masa depan kedua buah hatinya. Beberapa tahun lalu saat dia menukah dengan suaminya, dia pikir hidupnya tidak lagi sendiri. Ada seseorang yang akan berjalan bersamanya. Namun ternyata, takdir tidak berlaku manis padanya.

"Hey! Ayo cepat! Kau akan terlambat absen. Dua menit lagi sudah pukul delapan!" Seorang wanita dengan baju sama menepuk bahunya.

Sepasang baju putih khas rumah sakit dengan sebuah topi putih di bagian kepala.

"Selamat pagi Anne," ujar wanita itu menyapa rekannya yang baru saja menepuk bahunya.