webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Zu wenig Bewertungen
404 Chs

315. KESEPAKATAN BRYAN DAN ODILA

Keesokan harinya, di udara yang sangat terik, Bryan sudah duduk di depan meja kerja Odila. Mereka duduk berhadapan dan pandangan mereka seolah saling tarik menarik. Kali ini pertemuan tidak semanis kemarin. Odila dan Bryan duduk untuk membuat sebuah kesepakatan.

"Apa kau ingin menyingkirkan sepupumu yang menyebalkan itu?" tanya Bryan.

"Tidak, kematian terlalu sempurna untuk Adleine. Aku tidak ingin dia mendapatkan kematian yang mudah. Hidup Adelina harus sengsara, dia layak menderita seperti yang aku rasakan."

"Aku tidak punya ide. Kau lebih tahu apa yang ingin kau lakukan pada sepupumu yang menyebalkan itu."

Mata indah Odila berkilatan. Dia melihat Bryan seperti sepucuk senjata yang akan digunakan untuk menghancurkan hidup Adeline.

"Saat ini hidup Adeline adalah Stein. Tanpa Stein dia bukan siapa-siapa dan tidak bisa melakukan apa pun."

"Kau ingin membunuh Stein?" tanya Bryan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com