webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Zu wenig Bewertungen
404 Chs

265. PAGI SENDU

Merasa tidak nyaman, Alexa segera memutuskan sambungan telepon dengan Sander. Walau sungguh tidak bisa diterima dengan hati, tapi semua yang Sander katakan itu memang benar. Mungkin itulah alasan Alexa merasa hatinya tidak tenang setelah memutuskan untuk menolak Willy. Ada rasa kehilangan dan ketakutan.

Beruntungnya Alexa karena Willy masih setia menunggu dirinya. Kalau saja Willy memutuskan pergi dan memilih wanita lain, mungkin yang Alexa rasakan akan berbeda. Dia bisa jadi akan merasakan seperti yang Sander rasakan. Kesedihan tiada akhir. Memang dengan keputusan itu Alexa mendapatkan yang dia mau tapi, sebenarnya dia sedang kehilangan yang dia butuhkan. Cinta dan ketulusan, semua itu tidak bisa dibayar dengan kebebasan yang Alexa dapatkan.

Hatinya yang gundah membuat Alexa memutuskan untuk menghubungi Wily. Hari masih terlalu pagi di Paris. Mungkin Willy belum lagi terbangun dari tidurnya.

"Hai," suara serak khas bangun tidur milik Willy terdengar.

"Hai, kau masih tidur?"