webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Zu wenig Bewertungen
404 Chs

253. DUA PENDUSTA

"Ibumu baru saja menghubungiku. Dia memintaku datang ke mansion. Seorang designer dan pemilik koleksi perhiasan akan datang siang ini. Mereka akan menyiapkan semua untuk keperluan pertunangan kita."

Sander tetap dengan wajah bekunya bekerja di depan laptop. Sepertinya apa yang Alexa katakan adalah sesuatu yang tidak berguna. Dia sama sekali tidak bergeming. Sander tidak peduli dengan pertunangan mereka. Bagi Sander tidak ada yang special di hari itu.

"Apa aku harus datang? Atau kuminta saja ibumu memilih semua untuk kita?" tanya Alexa. Dia menghenyakkan diri duduk di depan Sander.

"Terserah kau saja. Jika kau ingin sandiwara kita terlihat sempurna, sebaiknya kau datang. Lagi pula semua baju dan perhiasan itu akan menjadi milikmu. Kau bisa memilih yang kau sukai."

"Hmm ... benar juga. Aku akan memilih yang terbaik. Walau ini adalah pertunangan pura-pura tapi aku tetap ingin terlihat cantik."