webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Zu wenig Bewertungen
404 Chs

237. KEJUTAN

Dari pintu utama restaurant muncul seorang pria paruh baya bersama seorang wanita yang seusia pria itu. Hanya dalam sekali pandang semua orang bisa melihat bahwa keduanya adalah pasangan istimewa.

Sang Pria dengan setelan jas mewah berwarna silver dan Sang Wanita memakai gaun panjang berwarna hitam. Pria berwajah Jerman menggandeng wanita berwajah Asia itu dengan mesra dan penuh rasa bangga. Keduanya terlihat sangat berkharisma. Aura wibawa muncul dari keduanya. Pria dan wanita itu terus melangkah masuk ke dalam restaurant dengan penuh percaya diri.

Menyadari bahwa mereka sedang menjadi pusat perhatian, keduanya terus tersenyum ramah pada semua orang. Di ball room utama restaurant tersedia sebuah panggung kecil dengan nuansa merah marun dan dihiasi anek bunga. Pria dan wanita itu segera naik ke sana. Seorang MC yang sejak tadi sibuk menyapa para tamu dan menjalankan acara memberi mereka sambutan.

"Selamat datang Tuan dan nyonya Brandt." ujarnya sambil sedikit membungkuk.