webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Zu wenig Bewertungen
404 Chs

230. PERTEMUAN BESAR

Dibandingkan dengan mansion Ellard mansion Stein puluhan kali lebih besar dan mewah. Keindahan mansion itu bahkan tidak terganggu dengan salju yang menyelimuti Berlin pagi itu.

Ellard, Sander, Elvira juga Odila berdiri di depan pintu utama. Menanti kedatangan Sang Empu mansion untuk menemui mereka. Sementara jajaran bodyguard sejumlah lebih dari dua puluh orang berbaris rapi di belakang mereka. Bukan seperti pertemuan dua klan bisnis. Pertemuan ini lebih terlihat seperti pertemuan dua kelompok mafia.

Tidak lama berselang, seorang pria kekar dengan jas lengkap muncul dari bagian dalam mansion.

"Silahkan ikuti saya,"

Elvira berada paling depan dengan sikap siaga. Pria itu mengerutkan kening.

"Maaf, hanya Tuan Ellard dan Tuan Sander yang boleh masuk. Semua pengawal dan penjaga silahkan menunggu di depan pintu." Pria itu mengatakan dengan nada tegas pada Elvira.