webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Zu wenig Bewertungen
404 Chs

205. DIREKTUR PALSU

Sapuan angin pagi yang dingin berpadu dengan dinginnya udara bersalju menyentuh wajah Sander. Sejak kedatangannya di Jerman, banyak yang berubah. Dia bukan lagi Sander yang mudah menerima semua wanita untuk berada di dekatnya.

Ah, bukan sejak di Jerman. Tapi, sejak dia melihat pernikahan Wuri dan Fernando. Dia sering berpikir alasan kenapa Wuri tidak ditakdirkan untuknya. Mungkin benar kata pepatah bahwa wanita baik hanya untuk pria yang baik. Sementara dirinya? Sander hanyalah bedebah jalang yang menyebalkan. Sebuah alasan tepat Tuhan tidak memberikan Wuri yang suci pada Sander.

Kopi pahitnya pagi ini, bahkan tetap terasa manis. Karena rasa pahit kopi itu, sama sekali tidak sebanding dengan pahitnya hidup yang saat ini Sander rasakan. Dia berada di tempat baru dengan semua kondisi baru. Bahkan identitas baru. Saat Sander tidak lagi dipandang sebagai sesuatu.

Suara ketukan di pintu membuyarkan lamunan Sander.

"Masuk!"