webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Zu wenig Bewertungen
404 Chs

197. PENTHOUSE UNGU

"Hi," sapa Odila.

"Halo," Sander melihat berkali-kali wanita yang ada di hadapannya.

Penampilan Odila sangat berbeda. Dia tetap cantik dan bertubuh seksi, namun pakaian yang dia kenakan sama sekali tidak menggoda atau menunjukkan sebuah kelas. Sangat berbeda dengan Odila yang tadi dia temui di café.

"Kau mau masuk? Atau akan terus berdiri dan menatapku?"

"Oh, tentu. Maaf, aku terlihat sangat berbeda."

Odila tertawa renyah lalu berjalan masuk ke dalam penthouse mendahului Sander.

"Aku sedang di rumah, ok. Tentu saja aku tidak perlu berpenampilan khusus. Aku suka menjadi diriku sendiri dan satu hal, aku ingin nyaman."

"Hmm," Sander mengamati penthouse milik Odila.

Seluruh design ruangan terlihat sangat feminim. Perpaduan warna ungu, violet dan putih. Secara keseluruhan penthouse Odila menimbulkan nuansa romantis yang dalam. Namun tetap terlihat ceria dan bahagia. Seolah semua itu mencerminkan pribadi Odila secara keseluruhan.