webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Zu wenig Bewertungen
404 Chs

187. KEPALA BODYGUARD

"Kenapa kepala bodyguard harus memeriksa makananku?" Sander bertanya dengan ekspresi tidak sabar.

Semua sudah sangat keterlaluan sekarang. Bahkan untuk makanannya pun mereka perlu memeriksa sebelum mulai di berikan kepadanya. Selama dia mencapai kesuksesan dalam karirnya, Sander hidup bergelimang harta. Tapi, dia tidak pernah menyangka bahwa hidup sebagai seorang milyader justru membuatnya merasa seperti di penjara.

Begitu banyak pengawalan dan juga prosedur yang harus dilakukan. Hidupnya yang semula bebas menjadi seperti terkekang. Jika dia memang pewaris dari Brandt Industries, seharusnya Sander berhal menentukan apa pun. Bukan justru terperangkap dalam berbagai aturan dan prosedur.

"Dengar Marshal, baru beberapa jam aku tiba di Jerman dan di rumah ini. Tapi, kalian semua telah membuat perutku terasa mual. Hentikan semua prosedur yang menyebalkan ini!" Sander mengatakan pada Marshal dengan raut wajah marah.