webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Zu wenig Bewertungen
404 Chs

157. PERNIKAHAN WURI

Sesosok gadis cantik yang hampir selesai dengan riasan pengantin sedang duduk di depan meja rias.

Wajah ayunya tampak bahagia. Di balut busana putih yang anggun, memukau membuatnya tampak luar biasa. Sang calon pengantin yang sedang berbahagia. Dia mengamati dan mengagumi hasil riasan yang terpoles di wajahnya.

Pantulan wajah cantik, segar dan berseri ada di dalam kaca. Dia hampir tidak bisa mempercayai bahwa apa yang sedang berada di hadapannya adalah dirinya sendiri.

Pintu kamar yang ada di belakangnya terbuka. Wanita cantik dengan balutan kebaya modern warna cream. Wajahnya tampak cerah dan cantik walau usianya tidak muda lagi.

"Cantiknya calon Nyonya Fernando. Betapa beruntungnya Fernando mendapatkan dirimu. Kau sangat cantik, Wuri."

Wuri tersenyum pada wanita itu dengan pantulan mereka berdua di dalam kaca.

"Ibu sudah datang?"

"Aku tentu saja datang untuk mengiring putriku berjalan menuju altar. Dad dan Sander sudah menunggu di dekat lokasi pernikahan."