webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Zu wenig Bewertungen
404 Chs

156. PERTEMUAN SANDER DAN WURI

Dahlia dan Nurul sibuk memeriksa beberapa kotak berisi baju dan perlengkapan yang akan digunakan keluarga Ellard besok. Sementara Gunawan dan Ellard berada di sofa yang agak jauh dari kedua wanita itu. Dengan semua barang dan kesibukan mereka, Dahlia dan Nurul butuh tempat lebih luas. Memaksa semua orang menjauhi tempat mereka duduk.

Sementara Wuri dan Fernando melihat sesuatu di ponsel Fernando dan beberapa kali tersenyum. Sander melihat semua itu dari balik pintu. Semakin dia menunggu, dia semakin merasa sebagai seorang pecundang yang bersembunyi di kegelapan malam.

Akhirnya, Sander pun keluar. Saat dia keluar dari pintu dan melangkah ke teras, semua orang langsung memandang ke arahnya.

"Sander, kemarilah, Nak. Sejak tadi kami menunggumu terbangun," ujar Ellard.

Sander mendekati tempat ayahnya dan Gunawan sedang duduk bercengkerama.

"Ini Om Gunawan,"

Dengan senyum ramah, Sander mengulurkan tangan pada Gunawan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com