Setibanya di vila Marina, Wuri mempersilahkan Fernando untuk singgah. Dengan alasan sopan santun. Bagaimana pun pria itu telah banyak membantu. Dia juga meminta Mak Entin untuk menyajikan teh panas.
Lalu setelah dia dan Dahli berganti pakaian kering. Mereka duduk di ruang tengah.
"Apa yang terjadi dengan ibumu, sampai pikirannya memburuk?" tanya Fernando.
Mendengar pertanyaan ini, Wuri merasa tegang. Seharusnya dia tidak perlu mempersilahkan Fernando untuk singgah. Pria ini pasti akan bertanya-tanya tentang mereka berdua sekarang.
"Ada sesuatu yang buruk menimpa keluarga kami. Maaf, ini terlalu pribadi. Jadi, aku tidak bisa menceritakan padamu."
Fernando mengangguk dengan penuh pengertian.
"Silahkan di minum tehnya, Tuan," ujar Wuri berusaha mengalihkan perhatian.
"Panggil saja aku, Nando."
"Oh, iya. Baiklah, Nando."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com