webnovel

08. Hari H pemberangkatan menuju Pondok Pesantren Al Miftahul Jannah

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu sudah tepat saat ini para calon santri dan santriwati akan di berangkatkan menuju Pondok Pesantren Al Miftahul Jannah semua para wali calon santri dan santriwati begitu tertib menemani anak-anak mereka yang akan diberangkatkan menuju Pondok Pesantren terlihat juga ada Aisyah yang sedang berkumpul dengan teman-teman nya

" Syah aku nitip mang Aep yah" ujar Devi

" Astaga iya atuh Dev Ari kamu" ucap Aisyah sambil ketawa

" Iya kamu ihh nanti aku bakalan kangen sama telur gulung nya mang Aep " saut Ikke

" Iya atuh nanti aku jagain mang Aep nya yah sama gerobaknya hehe" canda Aisyah

Mereka semua berbincang bincang sebelum absen dimulai

Waktu pengabsenan pun dimulai tapi tiba-tiba tangan ada Aisyah ada yang narik dari belakang

" Ehh siapa ini teh" tanya Aisyah heran

" Ini aku Syah, satria " jawab Satria

" Ada apa atuh kamu teh narik tangan aku" tanya Aisyah heran

" Nggak ini aku mau ngasih kamu sesuatu buat kenang-kenangan " jelas satria

" Ohh iya atuh apa ini" tanya Aisyah

" Ini tasbih kalo kamu lagi kangen sama kita terutama kangen sama aku pake aja tasbih ini ya Syah" ucap satria sambil bencanda

" Ohh ya udah aku ambil ya makasih satria " ucap Aisyah

" Sama-sama Syah, aku doakan semoga kamu juga bisa cepat nyusul yah" ucap satria

" Iya aamiin " ucap Aisyah

Mereka saling tatap wajah dan tak lama kemudian nama Sarita terpanggil ke depan untuk mengisi kursi bus yang akan di mereka naiki

" Satria Ilham " panggil ustadz

Satria langsung bergegas menuju bus tapi setelah itu dia menoleh ke arah Aisyah dan kembali pada Aisyah sambil memegang pundak Aisyah

Disitulah mereka saling bertatapan wajah lagi kali ini Aisyah sambil berkaca-kaca karena teman nya akan pergi juga

Satu persatu nama mereka terpanggil untuk segera menaiki bus

Di bus bagian perempuan Aisyah menangis sambil memeluk ketiga sahabatnya mereka berpisah namun akan kembali berjumpa di saat mereka libur mondok nanti

Karena berhubung pesantren nya adalah pesantren salafi dan juga agak jauh dari kampung halaman jadi mereka semua akan pulang di libur nasional lebaran saja satu tahun sekali

Bus yang dinaiki sahabat-sahabat nya Aisyah mulai beranjak pergi jauh dari pandangan mata

Kerumunan yang tadinya riuh bergerumuh akhirnya satu persatu pergi meninggalkan tempat tersebut sambil menahan kesedihannya ustadzah intan memeluk Aisyah

" Yang sabar ya sayang nanti kamu juga akan pergi kesana kok sabar aja ya nunggu waktu yang tepat" ucap ustadzah intan menenangkan Aisyah

" Iyaa Bu ustadzah terima kasih " ucap Aisyah

Lalu Aisyah pun pulang dengan hati sedih namun juga gembira melihat sahabatnya bisa pergi mondok langsung ke pondok pesantren Al Miftahul Jannah