Bab 171.
Menjelang sore kita semua duduk santai di teras rumah. Khusus hari ini Mas Harry ingin mengajak anggota keluarga untuk makan di luar. Karena belum ada kegiatan masak memasak di dapur. Rencananya sehabis Magrib kita akan keluar, makan bersama.
Sedang asiikk bersenda gurau, datang mobil sedan berwarna hitam. Ia membunyikan klakson sesaat setelah berhenti tepat di depan pagar. Dengan sigap, Pak Dirman berdiri lalu melihat siapa yang datang.
"Bund, sepertinya itu mobil Mama Arini," bisik Mona di telingaku.
"Ya-sudah, kamu sambut dong! Jangan diam aja," ucapku.
"Rey juga, sungkem sama Mama-nya!" titahku.
Mereka langsung berdiri, menunggu Mama Arini masuk ke halaman. Setelah pagar di buka, anak-anak langsung mencium punggung tangan Mamanya. Kemudian menyuruhnya masuk.
Mbak Arini menjabat tanganku dan Mas Harry. Aku persilakan ia duduk di ruang tamu, Mona menawarkan minum untuk Mamanya, di jawab dengan anggukan kecil. Aku ikut menemani Mbak Arini duduk di ruang tamu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com